Meski saat ini masih ada petani yang bisa menanam padi, namun jika kemarau bertambah panjang maka potensi petani yang berhenti menanam akan semakin besar. Akibatnya pupuk juga tidak akan laku.
“Memang lokasi Cijulang itu istilahnya kategorinya lokasi yang tadah hujan,” ucapnya.
Ia bercerita bahwa ketika musim penghujan atau subur, para petani bisa panen melimpah.
Baca Juga:Atlet Sepatu Roda Kabupaten Ciamis Butuh Trek Khusus untuk Berlatih33 Proposal Ide Bersaing di Kompetisi Inovasi Daerah Kota Tasikmalaya 2023
Sebagian gabah biasanya mereka jual sedangkan sebagian lagi untuk konsumsi. Namun dengan kondisi sekarang, hal itu akan sulit.
”Sekalinya musim kemarau petani merana karena sawah kering banyak petani nganggur,” kata dia.
Wisnu salah satu petani di Desa Cijulang menuturkan para petani saat ini tak bisa melakukan apa pun.
Menanam palawija seperti yang banyak disarankan juga tidak mungkin lantaran palawija juga tetap memerlukan air.
“Mahal kalau modal nyuruh angkut air, makanya lebih baik cari kerjaan lain serabutan atau memilih kerja bangunan. Saat ini musim kemarau repot kalau petani,” singkatnya. (isr)