TASIKMALAYA, RADSIK – Fokus tingkatkan rapor pendidikan, ini persiapan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.
Di Kabupaten Tasikmalaya masih banyak sekolah yang hasil asesmen nasionalnya berada di bawah standar, terutama dalam capaian literasi dan numerasi yang berpengaruh terhadap rapor mutu pendidikan. Maka dari itu, sekolag-sekolah pun harus menindaklanjuti dengan berbagai upaya perbaikan.
“Termasuk salah satunya menyiapkan untuk asesmen nasional tahun yang rencannya digelar pada September,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Dadan Wardana melalui Kepala Bidang SD Ahmad Solihin SPd MPd.
Baca Juga:Tiga Pekan Lagi Seleksi PPPK Dibuka, Ini Kuota Kabupaten Tasikmalaya yang Dipersiapkan Oleh BKPSDMPosisi Perangkat Desa Cilangkap Kabupaten Tasikmalaya Diperebutkan, 13 Peserta Ikuti Seleksi Jadi Kaur Perencanaan
Kata Ahmad, pihaknya terus mempersiapkan untuk menghadapi asesmen nasional dalam penilaian rapor mutu pendidikan. Karena dalam asesmen tersebut yang dilakukan peniliannya seperti literasi, numerasi, karakter atau akhlak untuk siswa. Sedangkan untuk guru lebih kepada survei lingkungan belajar.
“Ketika ini sudah terkejar di atas standar, ketika literasi didapat oleh anak bisa membaca memahami dan menyambungkan dengan lingkungan sosial akan sangat luar bisa dampknya. Namun, rapor mutu pendidikan tidak bisa dirasakan langsung, tapi untuk disiapkan menuju generasi emas dalam bonus demografi 2045,” ujarnya
Lanjut Ahmad, persispan yang sedang dilakukan memberikan dan menguatkan pemahaman kepada guru dan operator sekolah. Sehingga dalam pelaksanaannya nanti bisa benar-benar sesuai dengan target yang ditentukan. “Kita sudah dua kali melakukan pembinaan dalam rangka menyiapkan asesmen nasional ini,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, persiapan teknis dalam pelaksanaannya nanti pun terus dilakukan. Karena asesmen ini berkaitan dengan jaringan dan fasilitas komputer. Karena banyak juga sekolah yang belum bisa melaksanakan asesmen nasional secara mandiri. Namun, pihaknya terus mendorong agar semua sekolah bisa melaksanakan mandiri.
“Memang ini masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Apalagi sekolah yang berada di pelosok, kendalannya seperti jaringan. Karena tahun sebelumnya juga seperti itu dan ada juga yang ikut di sekolah lain atau SMP,” ujarnya, menjelaskan.