KUNINGAN, RADARTASIK.ID – Kebakaran hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan sejak tanggal 25 Agustus 2023 terjadi di 8 titik.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, S.STP melalui Pusdalops merilis, jumlah lahan yang terbakar hingga Sabtu sore, telah mencapai151 hektar.
Proses pemadaman melibatkan petugas gabungan dari BPBD, BTNGC, TNI/POLRI, SATPOL PP, Damkar, Pemdes dan Pemerintah Kecamatan, serta masyarakat/relawan. Relawan ini terdiri dari pengelola ODTWA disekitar lokasi, dan Masyarakat Peduli Api.
Baca Juga:3 Akomodasi Glamping Mewah di Bali Ini Bakal Bikin Liburan Kamu Makin Berkesan5 Tempat Glamour Camping Murah di Bali, Harga Mulai Rp 140 Ribuan Per Malam
“Total luasan dampak karhutla, pada tanggal 25 Agustus 56,9 ha, sehari kemudian bertambah 76,1ha dan 18ha. jadi total sementara mencapai 151 hektar , dengan perhitungan jumlah kerugian masih dalam penanganan petugas”, Jelas Kalak BPBD.
Ia menambahkan, api pertama kali pertama kali diketahui masyarakat pada Jumat lalu, pukul 10:30 WIB di Blok Batu Kuda. Sijago merah kemudian meluas ke arah Bukit Seribu Bintang dan Karang Dinding.
Hingga Sabtu kemarin, upaya penanganan darurat dilakukan petugas gabungan. Ratusan personil menyebar ke beberapa titik.
“Peralatan yang digunakan antara lain jet shoter, selang air, dan peralatan lainnya. Kemudian membuat sekat bakar dari arah Bukit seribu bintang ke arah Karang Dinding, ” ungkapnya.
Aplikasi Karhutla Monitoring System “Sipong” mencatat 12 tirik api muncul pada 26 Agustus. Petugas membuat sekat bakar dari Cileutik menuju Karang Dinding sepanjang 1,5 Kilometer.
Dalam rilis update tersebut diketahui, beberapa kendala yang dijumpai petugas selama proses pemadaman di Gunung Ciremai. Meliputi angin cukup kencang berubah arah, medan terjal, kesulitan sinyal seluler dan sinyal HT.
Hingga Minggu, 27 Agustus 2023 petugas masih bersiaga di Blok Cileutik dan Karang Dinding Kecamatan Pasawahan. (Bud RCTV)