TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Untuk meningkatkan kompetensi pendidik atau guru dan menyusun perangkat pembelajaran, SMAN 3 Tasikmalaya menggelar In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka di Gedung SMA Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2023/2024.
Tujuan dilaksanakan IHT sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka dan penyusunan perangkat pembelajaran. Kegiatan IHT ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia pendidik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kepala SMAN 3 Tasikmalaya Dra Elin Yuliani MPd menjelaskan, IHT dilaksanakan sebagai sekolah yang baru menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca Juga:SMK Manaarotul Ummah Tasikmalaya Juara Pidato Bahasa IndonesiaPipebi Gencarkan Literasi Lingkungan Hidup, Gelar Pelatihan Story Telling dan Ecobrick
IHT adalah pelatihan internal sekolah untuk meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga Pendidik. Materi IHT kali ini adalah Implementasi Kurikulum Merdeka dalam membentuk profil pelajar Pancasila Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar.
Kegiatan ini sangat diperlukan untuk diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan sebagai bagian pendidikan berkelanjutan. Hal ini pun sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta untuk memaksimalkan kompetensi yang mereka miliki dengan yang mereka hadapi dalam bekerja.
Dia menerangkan, pelaksanaan kurikulum merdeka di dilaksanakan di kelas X SMAN 3. “Jadi baru tahun ini di kelas X SMAN 3, dilaksanakan kurikulum merdeka dengan status Mandiri Berubah,” terang Elin kepada Radar, Minggu (27/8/2023).
Selain itu, kata Elin, sekolah juga sudah melaksanakan kegiatan workshop IHT, pengarahan dan pelatihan kompetensi guru atau pengajar. “SMAN 3 Tasikmalaya, sama dengan sekolah SMA lainnya melaksanakan kurikulum merdeka tahun ini, berbeda dengan SMAN 1 dan SMAN 10 sudah melaksanakan duluan,” paparnya.
Dia menyebutkan, kurikulum merdeka ini lebih mengedepankan pengajaran kepada pendidikan berkarakter, jadi guru-gurunya ada pengembang kurikulum.
“Kita buat pengembangan, dan pelatihan untuk pembuatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Jadi dibagi perannya ada yang menjadi koordinator, dan semua berjalan mengikuti alur Kurikulum Merdeka ini,” terang dia.
Menurutnya, guru-guru dalam melaksanakan implementasi kurikulum merdeka dengan lebih kepada pendidikan berkarakter. “Intinya kompetensi guru sudah disiapkan, dan guru pembimbing kelas 10 ada guru penggeraknya. Diterjunkan di kelas 10, supaya bisa lebih berkompeten,” kata dia.