Tujuan pembelajaran dari lokakarya ini sebagai perencanaan agar mampu menganalisis jenis keberagaman siswa beserta kebutuhan. “Lalu para peserta mampu menilai pembelajaran dan ekosistem sekolah yang berpusat pada siswa. dan Mampu merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa,” katanya.
Lalu adanya lokakarya tersebut, hasil yang diharapkan sekolah penggerak di Kota Tasikmalaya mampu menghasilkan analisis tantangan, peluang serta hambatan dalam mewujudkan pembelajaran dan ekosistem sekolah yang berpusat pada siswa.
“Dengan indikator keberhasilan kepada sekolah penggerak memahami jenis keberagaman siswa, konsep dan prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa,” katanya.
Baca Juga:SMPN 2 Tasikmalaya Sudah Terapkan Kurikulum MerdekaUnigal Ciamis Tingkatkan Ekonomi Petani, Optimalisasi Potensi Cabai Merah Lokal Melalui Diversifikasi
Ketua Tim Kemitraan dan Pemberdayaan Komunitas – Balai Besar Guru Penggerak Jawa Barat Toufani Lesmanawati MEd menyampaikan, BBGP Provinsi Jawa Barat bertugas salah satunya mendampingi sekolah penggerak selama tiga tahun. Wujud itu dengan kegiatan, baik secara daring atau luring.
“Salah satu wujud pendampingannya untuk sekolah penggerak, seperti saat ini di Kota Tasikmalaya mengadakan lokakarya Perencanaan Pembelajaran 1. Itu dengan melibatkan komite pembelajaran sekolah penggerak, mulai dari pengawas, kepala sekolah, dan guru,” ujarnya.
Tujuannya untuk penguatan kurikulum penggerak kepada komite pembelajaran sekolah penggerak, mulia dari pengawas, kepala sekolah, dan guru. Misalnya lebih menekankan kepada pembelajaran pusat pada siswa, pembelajaran berdiferensiasi, penguatan sosial dan emosional, serta lainnya.
“Tujuannya Lokakarya awal ini sebagai menguatkan komitmen dan memberikan paham bersama kepada komite pembelajaran sekolah penggerak untuk menjalankan kurikulum merdeka secara utuh,” katanya. (riz)