Potensi kopi di Kecamatan Rajadesa patut diperhitungkan, dengan produksi mencapai 400 ton per tahun dari lahan yang tersebar di 11 desa.
Dari hasil produksi tersebut, 30 persen diolah oleh para penggiat kopi, sementara sisanya dijual kepada pengepul dan dikirim ke daerah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Kami bersyukur melihat potensi kopi ini mengalir keluar daerah,” ucapnya.
Eman Hermansyah, seorang Pakar Budaya mewakili Disbudpora Kabupaten Ciamis, menjelaskan bahwa potensi lokal seperti kopi dan kesenian adalah ciri khas dari Rajadesa.
Baca Juga:Sering Kekeringan, Warga di Purbaratu Tasikmalaya Ini Patungan Kelola Sanitasi Air BersihDamkar Kota Tasikmalaya Impikan Markas Seperti di Film Hollywood
Festival ini hadir untuk menghidupkan semangat masyarakat dalam mengembangkan potensi-potensi ini.
Manfaatnya sangat luas, tidak hanya dalam ekonomi, tetapi juga sebagai daya tarik wisata.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, petani, komunitas pecinta kopi, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk memajukan dunia perkopian di Ciamis.
âKami yakin Ciamis akan mengalami kemajuan yang signifikan dalam dunia perkopian,â singkat dia. (isr)