KUNINGAN, RADARTASIK.ID – Karhutla di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan menjadi perhatian masyarakat sekitar, khususnya di Desa Penyangga.
Warga yang peduli, tergabung ke dalam Paguyuban Kelompok Tani Hutan (KTH) Silihwangi Majakuning, sejak hari pertama penemuan titik api, mengerahkan KTH terdekat untuk turut serta melakukan pemadaman.
Lebih dari itu, KTH bahkan membuat sekat bakar mandiri, di daerah perbatasan Taman Nasional. Ketua Paguyuban Eddy Syukur menjelaskan, pembuatan sekat bakar dalam 6 hari terakhir, telah telah mencapai 3 km, dari total 5 km yang direncanakan.
Baca Juga:Waspada! 151 Hektar Lahan di Taman Nasional Gunung Ciremai Kebakaran3 Akomodasi Glamping Mewah di Bali Ini Bakal Bikin Liburan Kamu Makin Berkesan
“Dilakukan anggota KTH, sekaligus Masyarakat Peduli Api, kami kerahkan 50 warga membuat sekat bakar selebar 10 meter. Ini dilakukan secara swadaya. Sekat bakar berfungsi untuk mencegah penyebaran karhutla ke pemukiman. Sekat juga berfungsi mempercepat proses pemadaman jika terjadi kebakaran hutan, ” jelas Eddy, Minggu (27/08/2022).
Sekat bakar mandiri ditargetkan selesai hingga akhir Agustus, membentang dari kawasan hutan rakyat, perbatasan desa setianegara, perbatasan trijaya, desa seda dan perbatasan Desa Cibuntu.
menurut eddy, anggota KTH yang ditugaskan telah mengenal medan, karena mereka sangat jelas, warga Desa sekitar perbatasan TN. Medan disekitar sekat bakar terdapat kemiringan curam, bahkan sebagian lokasi terdapat jurang.
Masyarakat yang disiagakan untuk penanganan Karhurla, tercatat hingga Minggu siang, MPA dan KTH dari Kidang Kencono Desa Pasawahan, KTH Rimba Mekar Desa Padabeunghar, KTH Wanakarya Desa Bantaragung , KTH Girijaya Desa Trijaya.
“Jumlah anggota yang kami kerahkan bisa bertambah bila diperlukan, siap bekerja bersama petugas gabungan, siang malam.” pungkasnya. (Bud RCTV)