TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Seorang pria terlihat berjongkok sembari menganyunkan alat pancing ke air surut di Sungai Ciwulan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Iklim kering saat ini diakui warga berdampak pada kebutuhan air keperluan domestik, seperti mandi dan mencuci.
“Kalo lagi musim hujan, bisa sampai atas sini,” kata Agus sembari menunjuk tanggul.
Baca Juga:Padamkan Karhutla Ciremai, KTH Dikerahkan Siang dan MalamWaspada! 151 Hektar Lahan di Taman Nasional Gunung Ciremai Kebakaran
Warga sekitar saat ini, memiliki sumur sendiri di rumah mereka dengan menggunakan mesin air, bersumber dari Sungai Ciwulan.
Di musim kemarau saat ini, diakui Agus menyebabkan berkurangnya air yang digunakan untuk mengairi sungai dan urusan domestik warga.
“Ya sekarang mah paralon ini mulai dikit airnya, jangankan untuk sawah,” ujarnya.
Presiden Republik Aer, Herniwan Obech, juga menyampaikan saat ini memang air di Ciwulan tengah surut. Kendati demikian, timnya yang biasa melakukan olahraga arung jeram masih berlatih di sana.
“Masih bisa dilalui untuk latihan, cuman buat wisata kalo airnya kecil ya kurang puas,” ujarnya.
Meski berkurangnya curah hujan, warga percaya Sungai Ciwulan tidak akan kekurangan air hingga surut. Ketika disinggung fenomena kemarau panjang pun, mereka yakin air di sungai ini akan kembali tinggi.
“Cai moal kirang, tapi dana kanggo meser caina pasti bisa ngirangan. Pemerintah, pami bade ngabantosan mah pasihan mesinna,” kata Agus berkelakar.
Baca Juga:3 Akomodasi Glamping Mewah di Bali Ini Bakal Bikin Liburan Kamu Makin Berkesan5 Tempat Glamour Camping Murah di Bali, Harga Mulai Rp 140 Ribuan Per Malam
Sungai yang berada di antara perbatasan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya itu, saat ini terpantau sepi.
Padahal, biasanya warga yang berkunjung datang untuk mencoba olahraga air ataupun sekadar menikmati suasana di joglo sekitar Sungai Ciwulan.(mg3)