JAKARTA, RADARTASIK.ID – Masyarakat sebaiknya lebih hati-hati dan waspada sebelum mengambil pinjaman online alias Pinjol, atau pun menggunakan paylater untuk berbelanja.
Salah langkah, akan membuat hidup makin susah karena hutang pinjol dan paylater. Mengukur kemampuan pembayaran mutlak diperlukan sebelum mengajukan cicilan. Agar nantinya tak jadi masalah.
Dirangkum dari berbagai sumber, kini tunggakan Pinjol akan dimasukan dalam data BI Checking atau kini dikenal Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Baca Juga:Desain Batik Haji 2024 Bakal Beda, Kemenag RI Buka Sayembara Desain Berhadiah Rp 78 JutaCara Tarik Tunai Saldo DANA di AlfaMart, AlfaMidi, Dan-Dan, Serta Pegadaian
Rencana ini diungkap Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi.
“Lagi proses, itu sudah disampaikan, next stepnya masuk ke SLIK,” ujarnya di Jakarta.
Wacana memasukan utang nasabah pinjol ke dalam data SLIK disebabkan banyaknya masyarakat yang gagal bayar atau tak membayar cicilan pinjol karena menganggap pinjaman online minim risiko sanksi atau menganggap sepele.
Usulan masuknya pinjol ke dalam data BI cheking atau SLIK itu menurut Friderica telah disampaikan langsung Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPBI).
“Karena katanya orang-orang ini (peminjam) yang tahu datanya masuk SLIK mereka jadi hati-hati. Tapi kalau pinjol karena tahu enggak masuk SLIK jadi suka enggak bayar,” tuturnya.
Menanggapi hal itu OJK tidak menampik bahwa saat ini banyak perusahaan yang menjadikan BI Checking atau SLIK sebagai referensi ketika menerima pekerja.
Mereka tidak mau menerima karyawan yang banyak utang. Kondisi keuangan calon karyawan yang tidak sehat dapat berpengaruh kepada kinerja si pelamar nantinya.
Baca Juga:Budayawan Minta HUT Kota Tasikmalaya Harus Jadi Panggung MasyarakatPemkab Ciamis Mulai Susun Rencana Intervensi Lewat Rembug Stunting
Untuk itu Friderica mengimbau anak-anak muda tidak main-main dengan paylater yang disediakan aplikasi belanja online. Sebab data itu akan masuk data SLIK. Jika skornya buruk maka bisa menghambat anak muda dalam mencari pekerjaan.(*)