Sayangnya, kata Tatang, sampai saat ini pemkot juga belum melakuka komunikasi dengan kelembagaan seperti DKKT yang merupakan lembaga seni. Ia mendapati informasi kalau pemkot masih kebingungan menyelenggarakan acara itu lantaran budget yang minim sementara acara yang digelar ingin tetap meriah.
“Makanya Kita sarankan dikonsep matang, libatkan beragam pihak, supaya pada pelaksanaan nanti bukan sebatas hura-hura tak jelas dan sisakan persoalan besar,” tandas Tatang.
Tatang berpendapat di akhir bulan Agustus ini seharusnya informasi tentang rencana penyelenggaraan Tasikmalaya Oktober Festival (TOF) sudah tersiar ke daerah lain. Sehingga nanti menjadi daya tarik untuk dikunjungi.
Baca Juga:Pemkab Ciamis Mulai Susun Rencana Intervensi Lewat Rembug StuntingPendaftaran Prakerja Gelombang 60 Tahun 2023 Resmi Dibuka, Buruan Daftar Sebelum Telat!
“Promosi harusnya dari kemarin-kemarin, agar orang daerah luar tahu mau ada acara apa Oktober nanti di Tasikmalaya,” telaah Tatang.
Ke depannya, ia menyarankan ada tim perumus khusus untuk menyiapkan agenda tahunan ini. Semisal berbentuk presidium yang mengkonsep rangkaian yang bakal digelar.
“Supaya tematik, tak monoton. Milsal begini, di tahun besok itu temanya mengangkat Batik Tasik, otomatis ambience dari dekorasi, suasana dan ornamennya bertajuk batik. Agar tiap ulang tahun ada pesan atau kekhasan tertentu yang dikenang banyak pihak. Presidiumnya susun babon sebagai acuan bagi siapa saja untuk mengikuti perayaan hari jadi dengan tema tersebut,” papar dia. (igi)