Dia menyebutkan, kurikulum merdeka pertama diluncurkan pada tahun 2022 dan bersifat opsional. Karakteristik utama dari kurikulum merdeka yang membedakannya dengan kurikulum lain adalah, fokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam.
“Waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran fleksibel,” paparnya.
Selanjutnya, memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar serta materi pelatihan untuk dapat mengembangkan kurikulum satuan pendidikan. Dan mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka.
Baca Juga:Unigal Ciamis Tingkatkan Ekonomi Petani, Optimalisasi Potensi Cabai Merah Lokal Melalui DiversifikasiAyo Serbu! Informa Tasikmalaya Lagi Promo, Early Wow Sale up to 60% + up to 8%
Koordinator Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMPN 2 Tasikmalaya Kuswan Nurhidayat MPd menambahkan, artinya P5 merujuk sebuah kegiatan berbasis proyek yang dilaksanakan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila.
“Dalam pelaksanaannya, P5 dilakukan secara fleksibel dalam hal muatan, kegiatan dan waktu pelaksanaan serta dirancang terpisah dari intrakurikuler,” jelas dia.
Proyek yang dilakukan pada P5 terintegrasi dengan 5 dimensi yaitu pemahaman, penerapan, pembelajaran bermakna, pengembangan karakter dan penilaian berkelanjutan.
Metode pembelajaran yang diterapkan pada P5 adalah pembelajaran yang interaktif dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk lebih aktif selama pembelajaran.
“Selain itu, satuan pendidik juga bisa bekerjasama dengan masyarakat atau dunia kerja untuk menyelenggarakan P5,” tambah dia. (dik)