TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID– Perpustakaan Universitas Siliwangi (Perpus Unsil) kini memiliki banyak ruang untuk mahasiswa beraktivitas.
Tidak hanya untuk membaca, tetapi juga berdiskusi atau sekadar menikmati kopi yang dijajakan oleh Pustaka Kopi, usaha milik mereka.
Di halaman muka Perpus, ada tanda pagar #ulindiperpusunsil sebagai ajakan untuk betah berada di lingkungan yang semula hanya menawarkan pinjam dan baca buku itu.
Baca Juga:Dana Bagi Hasil untuk Provinsi Jawa Barat Tidak Proporsional, Ridwan Kamil Lakukan Hal IniDua Wilayah di Kota Tasikmalaya Ini Sudah “Teriak” Minta Bantuan Air Bersih Akibat Kekeringan
Dilengkapi dengan Wall Quotes yang berisi kutipan para tokoh kenamaan seperti, Letjen TNI (Purn) Mashudi hingga Rektor Universitas Siliwangi, Dr.Ir. Nundang Busaeri.
“Kita memanfaatkan ruang-ruang yang awalnya tidak produktif, dibuat sedemikian rupa jadi alternatif. Saya punya konsep perpustakaan itu jadi rumah yang nyaman dan menyenangkan. Setidaknya ketika memiliki hastag #ulindiperpus, orang tidak hanya baca, tapi melakukan diskusi kajian apapun,” kata Kepala Perpustakaan Unsil Bode Riswandi MPd.
“Maka lokasi-lokasi di sekitar perpustakaan sudah diaktifkan sebagai ruang baca alternatif,” tambahnya.
Untuk meminjam buku, mahasiswa dapat mengakses pelayanan di lantai dua Perpus Unsil.
Namun, untuk membaca diperbolehkan menggunakan fasilitas dan tempat yang ada di sekitar perpustakaan, termasuk di taman baca yang baru.
Di ruangan yang penuh dengan buku itu, kini juga diperdengarkan musik terapis reading untuk memberikan suasana pendukung bagi mahasiswa membaca di Perpus Unsil.
“Minimal ada unsur lain untuk membuat konsen,” ujarnya.
Adapun Pustaka Kopi, adalah usaha milik Perpus Unsil dengan memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar menjadi barista.
Baca Juga:BPBD Kota Tasikmalaya Akan Gelar Rakor untuk Bahas Status Tanggap Darurat KekeringanMulai Tahun Ini Tanggal 24 Agustus Diperingati Sebagai Hari Kobe Bryant untuk Mengenang Sang Legenda Basket
Saat ini, barista utama merupakan alumni Unsil yang bersertifikat sebagai penyaji kopi. Nantinya pun, di area tersebut akan digelar diskusi-diskusi keilmuan lain untuk mahasiswa.
“Supaya perpus tidak menjadi ruang yang sangat kaku. Ke perpus tidak hanya membaca, apalagi di abad 21 tapi literasi budaya, literasi finansial, literasi numerik, dan lain sebagainya. Nanti juga akan ada pertunjukan musik di sini,” kata pria yang akrab disapa Bode tersebut.