TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Putri Wakil Presiden RI KH Maruf Amin yakni Hj Siti Mamduhah menyambangi Graha Pena Radar Tasikmalaya, Kamis siang (24/8/2023). Hal ini sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan di Tasikmalaya.
Pantauan Radartasik.id, Hj Siti Mamduhah datang dengan setelan yang cukup santai ketika tiba di Graha Pena. Perempuan kelahiran tahun 1969 itu mengenakan atasan tunik putih dan celana jeans serta sepatu kets lengkap dengan kerudung biru.
Sebagai putri dari wakil Presiden, kedatangannya didampingi oleh sejumlah Paspampres. Senyuman dan raut kegembiraan tampak di wajah perempuan yang kini menjadi bacaleg DPR RI dari PAN itu ketika turun dari mobilnya.
Baca Juga:Jumat Pagi Lalu Lintas Pusat Kota Tasikmalaya Akan Dikunci Selama 5 Jam, Ada Kirab Merah Putih Sepanjang 500 MeterDCS Masih Bisa Diotak-Atik Parpol, 125 Bakal Caleg Kota Tasikmalaya Yang Sudah Dicoret Masih Punya Peluang
Kedatangannya disambut oleh Direktur Radar Tasikmalaya Dadan Alisundana, GM Harian Radar Tasikmalaya M Ruslan Hakim serta GM Radar TV Arif Hidayat. Mereka menyempatkan diri berfoto bersama di front Offoice Graha Pena.
Di ruang kerja direktur, mereka membahas berbagai persoalan masyarakat yang saat ini perlu dibenahi. Baik skala nasional sampai spesifik di wilayah Kota Tasikmalaya.
Salah satunya mengenai stanting, Hj Siti Mamduhah sempat mengemukakan mengenai persoalan stanting di Kota Tasikmalaya yang cukup tinggi. Sementara ini hal itu dia ketahui dari berita dan informasi dia terima.
“Tapi tetap saya ingin turun langsung supaya bisa mengetahui secara langsung,” ujarnya.
Persoalan ini tentunya perlu menjadi perhatian baik pemerintah daerah juga pusat. Sebelumnya dia pun sempat mendiskusikan persoalan stunting dengan Menteri Kesehatan. “Saya minta untuk Kota Tasikmalaya lebih diperhatikan,” katanya.
Selain itu, diskusi santai itu puns sempat membahas permasalahan sosial. Termasuk berandalan motor yang kerap meresahkan di beberapa daerah termasuk di Kota Tasikmalaya.
Hj Siti Mamduhah sempat mengungkapkan Radar Tasikmalaya sebagai media massa di daerah tentunya tahu situasi masyarakat. Maka dari itu dia merasa perlu datang untuk berdiskusi bahkan berkolaborasi untuk perbaikan di masyarakat. “Tentu orang media lebih tahu kondisi di lapangan,” imbuhnya.