“Kita lebih mengarahkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dan mengikuti clean ekonomi, pengolahan sampah dan story telling itu merupakan cara untuk menyampaikannya,” tambah dia.
Narasumber Story Telling dalam Kegiatan Literasi Lingkungan Hidup Wahyuni Rahmaningsih mengatakan, dengan cara bercerita tentang pengelolaan limbah plastik menjadi sebuah pesan untuk peduli terhadap lingkungan.
“Kita sampaikan teori dan prakteknya langsung lewat sebuah cerita tentang peduli lingkungan dan pemanfaatan sampah. Jadi bisa dimulai dari keluarga, Ibu bercerita kepada anak, karena orang tua sebagai pendidikan keluarga,” ungkap dia.
Baca Juga:Mau Wajah Glowing dan Sehat? Yuk Treatment di Klinik Pratama Bening’s Cabang TasikmalayaNama Agus Bayar Setengah Harga, TeeJay Waterpark Bertabur Promo Diskon
Ketua Komunitas Rumah Sampah Berbasis Sekolah Tasikmalaya, Nursalim Ridho Mayoritas, menambahkan, dalam penyampaian tentang literasi peduli lingkungan ini disampaikan kepada Ibu-ibu tentang pendidikan karakter.
“Karena pembentukan karakter anak sangat penting. Maka limbah plastik yang bisa diolah dan bernilai ini bisa menjadi alat peraga edukasi bagi anak-anak,” ujar dia. (dik)