Pipebi Gencarkan Literasi Lingkungan Hidup, Gelar Pelatihan Story Telling dan Ecobrick

Pipebi
Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (Pipebi) Tasikmalaya saat pelatihan story telling dan pemanfaatan limbah botol plastik bersama anggota organisasi wanita/komunitas serta ibu guru TK di Aula Balai Priangan, Bank Indonesia Tasikmalaya.
0 Komentar

Ketua Pipebi Tasikmalaya Sitaresmi Aswin Kosotali mengungkapkan, dalam rangka meningkatkan literasi lingkungan hidup, di selenggarakan pelatihan story telling dan ecobrick. “Atau pemanfaatan limbah botol plastik bagi anggota organisasi wanita atau komunitas yang ada di Tasikmalaya,” kata Sitaresmi.

Menurutnya, dalam acara ini disampaikan, cara pemanfaatan limbah botol plastik ini, atau yang tidak bisa didaur ulang lagi yaitu dengan ecobrick. Seperti yang disampaikan oleh salah satu narasumber dari komunitas rumah sampah berbasis sekolah.

“Jadi ada jenis sampah yang sudah betul-betul tidak bisa didaur ulang seperti contoh sachet atau plastik makanan. Dengan diubah menjadi ecobrick maka sampah ini bisa dimanfaatkan dalam bentuk berbeda alat peraga edukasi, furniture, konstruksi bangunan bisa,” paparnya.

Baca Juga:Mau Wajah Glowing dan Sehat? Yuk Treatment di Klinik Pratama Bening’s Cabang TasikmalayaNama Agus Bayar Setengah Harga, TeeJay Waterpark Bertabur Promo Diskon

Dia melihat, secara pribadi maupun sebagai institusi sangat strategis dalam arti membantu pengelolaan sampah dan menjaga dukung lingkungan di wilayah kerja Bank Indonesia, khususnya di Kota Tasikmalaya.

Limbah plastik ini tidak akan berguna atau dibuat sesuatu yang bernilai jika tidak ada gerakan. Maka dipilihlah segmen strategis dari ibu-ibu PKK, organisasi perempuan, termasuk ibu guru Taman Kanak-kanak (TK) untuk ikut mendukung kegiatan ini.

“Para Ibu-ibu PKK, organisasi perempuan dan guru TK merupakan agen of change atau agen perubahan yang bisa menyampaikan pesan dan aksi peduli lingkungan di sekitarnya,” ujar dia.

Dengan diajak untuk pelatihan story telling dan ecobrick atau pemanfaatan limbah botol plastik ini, nilai-nilai nya akan terserap dan bisa dilaksanakan.

“Kami berharap melalui gerakan literasi lingkungan hidup ini merupakan langkah awal yang bisa di copy paste yang memiliki kewenangan di pemerintahan kota/kabupaten,” paparnya. Dia menambahkan, dalam pengelolaan sampah dengan ecobrick itu lebih kepada mengurangi tekanan terhadap pembuangan akhir sampah.

“Kota Tasikmalaya masih sifatnya land dumping atau hanya tempat akhir pembuangan sampah nya tidak diolah dibuang begitu saja,” kata dia.

Kemudian, dengan cara bercerita dan praktik pengelolaan limbah sampah dan menyampaikan tentang lingkungan hidup termasuk penyampaian kepada Ibu-ibu, komunitas perempuan dan guru TK, bisa lebih cepat diserap dan dimengerti oleh masyarakat termasuk anak-anak dan keluarga.

0 Komentar