TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam rangka meningkatkan literasi lingkungan hidup, Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia atau Pipebi Tasikmalaya menyelenggarakan pelatihan story telling dan ecobrick di Balai Priangan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Kamis (24/8/2023).
Ecobrick atau pemanfaatan limbah botol plastik dilaksanakan dan dipraktekkan langsung oleh narasumber dari komunitas rumah sampah berbasis sekolah kepada anggota organisasi wanita, komunitas peduli lingkungan, Ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan guru Taman Kanak-kanak (TK).
Festival Ecohappiness merupakan komitmen Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia untuk mendukung intensi Bank Indonesia bagi ekonomi berkelanjutan yang dicanangkan bertepatan dengan HUT Bank Indonesia ke-70.
Baca Juga:Mau Wajah Glowing dan Sehat? Yuk Treatment di Klinik Pratama Bening’s Cabang TasikmalayaNama Agus Bayar Setengah Harga, TeeJay Waterpark Bertabur Promo Diskon
Ecohappiness dapat dimaknai bebas sebagai “kebahagiaan karena terhubung dengan alam”. Dalam prakteknya, ecohappiness diwujudkan dalam kegiatan pemberdayaan yang bersifat merawat dan meruwat bumi.
Merawat bumi artinya merawat lingkungan agar lestari. Meruwat bumi artinya memulihkan kondisi yang luka, terkena petaka,menjadi sembuh dan selamat seperti sediakala.
Festival Ecohappiness yang diselenggarakan Pipebi pada Kamis (24/8/2023) di Gedung Bank Indonesia Tasikmalaya memuat keduanya kegiatan yang bersifat merawat dan yang bersifat meruwat.
Kegiatan yang bersifat merawat yaitu: pelatihan story telling tema Lingkungan Hidup sedangkan yang bersifat meruwat yaitu Pelatihan Ecobrick. Sasaran kegiatan adalah lebih dari 200 guru TK di Kota Tasikmalaya dan 100 peserta umum dari organisasi wanita dan komunitas lainnya.
Untuk pelatihan Storytelling, Pipebi bekerjasama dengan Forum Taman Bacaan Kota Tasik sedangkan untuk pelatihan Ecobrick, Pipebi bekerja sama dengan rumah sampah berbasis sekolah.
Tujuan kegiatan membekali guru TK, ibu, komunitas dengan keahlian untuk mendongeng yang membentuk mindset anak-anak usia dini, yang berada di masa keemasan belajar 0-6 tahun, agar mereka cinta bumi sejak dini.
Pelatihan story telling ini merupakan wujud nyata merawat bumi lewat literasi lingkungan hidup. Pelatihan Ecobrick melatih mereka memanfaatkan sampah yang tidak bisa didaur ulang.
Baca Juga:BPI Baturompe Tasikmalaya Pupuk Kebersamaan Lewat Jalan SantaiSMP Negeri 18 Tasikmalaya Tanamkan Kedisiplinan Siswa Lewat Permata
Ecobrick dapat diolah jadi furniture, bangunan, alat peraga edukasi. Kegiatan ini merupakan aksi meruwat bumi, menyelamatkan bumi dari timbunan sampah yang tidak bisa didaur ulang.