CIAMIS, RADARTASIK.ID – Warga Dusun Sukadana Desa Sukawening Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis dibuat resah dengan hadirnya kawanan monyet yang menjarah tanaman.
Hewan primata itu juga kerap mendatangi area pemukiman yang membuat warga khawatir akan keselamatan anak-anak.
Menurut Titi (45) warga sekitar, kawanan monyet masuk ke pemukiman dan kebun warga sejak lima bulan terakhir.
Baca Juga:Konsep Rebana Akan Ciptakan 4,5 Juta Lapangan Kerja di Wilayah Jabar UtaraDiberi Piala Bekas Sebagai Hadiah Karnaval, Warga Purwajaya Kabupaten Ciamis Datangi Kantor Desa
Mereka menjarah berbagai tanaman dari kebun warga. Namun yang paling membuat waswas adalah ketika mereka masuk ke pemukiman.
Warga khawatir kawanan monyet itu mengancam keselamatan warga terutama anak-anak yang sedang bermain.
Warga pun telah melakukan berbagai upaya untuk mengisir kawanan monyet itu. Salah satunya dengan bunyi-bunyian. Seperti kentongan dan sebagainya.
“Karena kalau tidak begitu kawanan moyet bisa terus kepemukiman, bahkan banyak buah-buahan yang sudah dimakan terlihat banyak seperti durian dan bahkan ada juga nangka,” kata dia kepada Radar, Senin (21/8/2023).
Nanang warga sekitar mengaku sudah sering melihat gerombolan monyet masuk ke kawasan pemukiman.
Mereka biasanya kabur ke pepohonan ketika diusir. Ia sendiri tidak tahu kawanan monyet itu darimana datangnya dan kenapa.
“Jadi asal mulanya jumlahnya dua tiga kelihatan, namun sekarang justru sampai ada 50 ekoran bertambah banyak,” ungkap dia.
Baca Juga:Membaca Peluang Yanto Oce- Azies Rismaya Jadi Pasangan Calon di Pilkada 2024!MTSN 8 Kuningan Juarai Turnamen Basket Junior NBA Se-Jawa Barat Kategori Puteri
Menurut dia, pernah ada kejadian monyet sampai masuk ke dalam salah satu rumah warga. Hal itu membuat resah warga lain sebab pernah ada juga monyet yang naik ke genting rumah.
“Upaya kami siaga sekarang dan telah melaporkan ke pihak aparat desa juga,” kata dia.
Kepala Desa Sukawening Kabupaten Ciamis Hendi Hermawan mengakui kawanan monyet menyerbu wilayahnya sejak beberapa bulan terakhir.
Bahkan pihak sudah dapat laporan dari masyarakat bahwa hewan primata itu merusak tanaman masyarakat terutama buah-buahan.
Saat ini pihaknya belum melaporkan ke pihak BKSDA, tapi berusaha mengusirnya dengan cara memukul kentongan agar para monyet itu kembali ke Gunung Sawal.