TASIKMALAYA, RADARTASII.ID – Cuaca dingin akhir-akhir ini menyebabkan masyarakat bertanya-tanya.
Pasalnya Tasikmalaya yang memang dikenal sebagai daerah yang memiliki suhu rata-rata 22 sampai dengan 26 derajat celcius mengalami penurunan yang cukup drastis khususnya pada pagi hari dan malam hari.
Fenomena ini membuat banyak masyarakat kebingungan karena cuaca dingin ekstrem ini dapat dirasakan di hampir seluruh wilayah namun dengan intensitas yang berbeda-beda di berbagai daerahnya.
Yang terdampak dingin yang terhitung sangat ekstrem yaitu daerah Taraju di Tasikmalaya bagian selatan yang dapat menginjak suhu terendah hingga 12 derajat celcius.
Baca Juga:Sudah Lima Bulan Kawanan Monyet Masuk ke Pemukiman, Warga Ciamis Ini Makin WaswasKonsep Rebana Akan Ciptakan 4,5 Juta Lapangan Kerja di Wilayah Jabar Utara
Sedangkan di daerah lain seperti Singaparna, Ciawi dan sekitaran daerah Indihiang, Kota Tasikmalaya suhu terendah tercatat sampai 14 derajat celcius.
Dimas Ari Wibowo tokoh pemuda Kecamatan Taraju mengatakan bahwa sudah sekitar tiga minggu udara dingin di Taraju ini dirasa tidak seperti biasanya.
Pada pagi hari biasanya dia sudah bisa beraktivitas mulai pukul 05.00 setelah shalat subuh. Namun akhir-akhir ini dia baru bisa memulai aktivitas pada pukul 6 ketika matahari mulai terlihat karena udara yang sangat dingin.
Begitu juga ketika sore menjelang malam. Setidaknya pukul 07.00 malam dia harus sudah ada di rumah karena udara dingin bisa mencapai 13 sampai 12 derajat celcius pada malam hari.
Dilansir dari laman Instagram BMKG udara dingin yang terjadi sejak bulan Juli merupakan fenomena yang biasa terjadi di puncak musim kemarau.
“Yaitu antara bulan Juli sampai dengan September yang ditandai dengan pergeseran angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari benua Australia.”
Kegiatan masyarakat yang semakin terbatas menyebabkan mereka kekurangan udara hangat di siang hari dan lebih banyak bekerja di ruang tertutup atau di dalam rumah.