Di depan penonton, Mame memainkan adegan dirinya meletakkan batang akar kayu diatas rumput. Sejurus kemudian Mame melumuri akar pohon tersebut dengan cat putih yang ia bawa. Sembari melafalkan monolog, tangannya memperagakan gerakan-gerakan teatrikal.
Ketua Padepokan Tajur Halang Kopeah Beureum Andi Slide mengungkapkan, seni adalah satu dari sekian banyak media untuk bersuara.
Korelasinya dengan momentum HUT Kemerdekaan RI adalah Merdeka berkarya seni. Dari dulu hingga kini, seni kerap digunakan sebagai alat untuk mengemukakan pendapat/ mensuarakan aspirasi dan mengkritik pemerintah, “senjata” untuk perubahan.
Baca Juga:Kopi Tanpa Kafein Lebih Aman untuk Penderita Gangguan Tidur dan Kesehatan JantungCalon Pemimpin Harus Punya Nilai Lebih, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Berbagi Tipsnya
“Dulu Bung Karno pernah berkata, untuk mengingatkan orang-orang yang keblinger, biarlah senjata yang berbicara dalam bahasa yang lebih tegas, di era sekarang ini seni bisa memainkan peran senjata tersebut” terang Andi kepada Radar, Sabtu (19/8/2023).
Andi berharap kehadiran Mame dapat mengenalkan seni teater kepada generasi muda RW 10 Dusun Cibodas, Desa Kujang sehingga dapat memupuk minat dan kecintaan terhadap seni.
Menurut Andi ada yang harus diperbaiki dari mindset anak muda di kampungnya. Dari dulu, cita-cita paling tinggi kalau tidak jadi petani, ya pedagang (kerupuk, red.)
“Mind set anak muda RW 10 harus diperbaiki, harus ada pilihan lain, dari dulu setahu saya cita-cita paling tinggi pemuda disini kalau tidak jadi Petani ya jualan kerupuk. Untuk itu kami beri referensi lain, mereka bisa memilih, mengembangkan bakat dan meraih sukses di Dunia seni.” tutur Andi.
Setelah penampilan teater Bimala, kemudian dilanjutkan pementasan drama komedi persembahan warga RW 10, berjudul” Ipey dan Enoy”. Kocak, mengundang gelak tawa penonton ditengah dinginnya malam.
Turut di tampilkan pada gelaran pentas seni tersebut atraksi pencak silat dan grup angklung dari sanggar seni Hanjuang Beureum.
Penulis: Wawan Waluya