TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di Indonesia kegiatan napak tilas bukan menjadi hal yang asing untuk dilakukan. Tidak sedikit instansi pemerintah yang melakukan kegiatan ini untuk mengenang pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Seperti yang akan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya hari ini (21/8/2023). Dua pemerintah daerah itu akan melaksanakan napak tilas Tasikmalaya ke-912 dengan gowes bersama.
Acara yang diinisiasi oleh Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto dan Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah bertujuan menapaki sejarah Tasikmalaya yang kini telah menjadi dua wilayah administrasi.
Baca Juga:Perampingan Dinas di Kota Tasikmalaya Diminta Tak Terburu-buru, Komisi I: Pertimbangkan Dulu Secara MatangUdara Lebih Kering Saat El Nino, Masyarakat Perlu Waspadai Hal Ini
Acara itu sendiri akan dilaksanakan dengan bersepeda dimulai dari Alun-Alun Manonjaya, Melewati Alun-Alun Kota Tasikmalaya dan finish di Komplek Perkantoran Pemkab Tasikmalaya di Singaparna.
Tapi tahukah Anda apa itu Napak Tilas? Berdasarkan berbagai sumber yang dirangkum. Napak tilas adalah kegiatan jalan kaki yang dilakukan untuk mengenang berbagai kejadian di masa lalu.
Biasanya, kegiatan ini dapat berupa nama, tempat, benda atau segala sesuatu yang dibendakan.
Beberapa orang melakukan kegiatan napak tilas ini sebagai bentuk penghormatan. Terlebih kebanyakan kegiatan napak tilas ini termasuk kegiatan bersejarah yang memiliki nilai historinya tersendiri.
Bahkan ada beberapa tempat yang dikeramatkan oleh warga di sekitar napak tilas karena memiliki nilai-nilai, pantangan, serta syarat yang harus dijaga dan dipenuhi.
Aktivis Muslim Tasikmalaya Ustaz Iri mempertanyakan subtansi dari kegiatan tersebut. Sebab dirinya menduga acara yang dikemas dua pemerintahan tersebut lebih terkesan kepada politis.
“Kita tahu sekarang mendekati pemilu 2024 dan Pj wali kota akan selesai masa tugasnya, “ kata Ustaz Iri.
Baca Juga:Kekeringan, Warga Cicurug Ciamis Terima Bantuan Air Bersih 2000 Liter dari Pemerintah3 Pria dan 2 Wanita Kedapatan Mabuk di Jalan Letnan Harun Kota Tasikmalaya
Dia mengaku bukan tidak mendukung kegiatan tersebut. Namun dirinya tidak melihat ada hal subtansi bagi masyarakat atas digelarnya acara seremonial itu.
“Misal dari acara itu bisa membereskan atau mencari solusi bersama dalam penyelesaian aset, yang masih terkatung- katung,” tandasnya.