SUKARATU, RADSIK – Pembangunan Jalan Gunungsari di Kampung Pasangrahan dan Kampung Gunungsari Desa Gunungsari Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya mangkrak.
Hal itu menyebabkan warga geram dan melakukan aksi protek dengan memblokri titik-titik jalan rusak dengan berbagai barang.
Kepala Desa Gunungsari Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Susandi menyesalkan pelaksana kegiatan pembangunan Jalan Gunungsari Cipanas Galunggung ini mangkrak.
Baca Juga:Polres Tasikmalaya Amankan Tiga Pelaku Pengedar Barang Haram, 15,9 Gram Sabu Berhasil Diamankan dari Para PelakuMeriah, Warga Desa Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Ikuti Festival Beubeutian
“Ini ada keterlambatan dari pihak pelaksana, sangat memprihatinkan dan menyedihkan kondisi yang terjadi terhadap warga saya,” ujarnya kepada Radar, Selasa (15/8/2023).
Susandi mengatakan, sepanjang jalan yang belum tuntas itu berdebu sangat luar biasa masuk ke rumah-rumah warga yang dikhawatirkan itu masyarakatnya terkendala dengan penyakit ISPA dan lainnya.
Dengan demikian, Ia memohon kepada pihak dinas terkait tentang pembangunan jalan ini agar segera dituntaskan. Apalagi dua hri ini akan memperingati HUT RI.
“Saya sangat menyayangkan, kenapa Gunungsari belum merdeka juga dari sisi infrastruktur jalan, dengan kondisi jalan seperti ini dan sangat disayangkan.
Masyarakat juga ingin jalan ini segera diperbaiki. Perbaikan jalan ini sudah berjalan sejak tiga bulan yang lalu, mulai pembuatan gorong-gorong. Namun sampai sekarang belum selesai juga,” ucapnya terkait Jalan Gunungsari.
Susandi menjelaskan, kalau mangkraknya pembangunan ini sudah ada sekitar dua minggu yang lalu. Sama sekali tidak ada penyiraman.
“Kalau memang menunggu alat berat ya mohon untuk disiram agar tidak ada debu di masyarakat, apalagi sekarang musim kemarau,” ucapnya.
Baca Juga:Program Kemiskinan Tak Ngefek, Ini Pesan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Ami Fahmi: Berikan Pancingannya Bukan IkannyaJelang Peparda, NPCI Kabupaten Tasikmalaya Jaring Atlet untuk Raih Prestasi Maksimal
Sejauh ini, pihaknya sudah berkomunikasi dengan UPTD supaya menekan pihak terkait agar segera melaksanakan lanjutan pembangunan jalan rusak sepanjang 1 km.
Pasalnya jalan ini sudah rusak hampir sejak 13 tahun yang lalu. “Tahun 2022 yang lalu sempat ada perbaikan, hanya saja terkena refocusing jadi sekarang baru dilanjut lagi,” tuturnya.
Susendi mengatakan, sekarang belum menerima informasi terkait mangkraknya pembangunan jalan ini. Masyarakat itu curhat ke kepala desa, mohon untuk menekan atau menyegerakan pembangunan ini kepada dinas terkait juga menyelesaikan pembangunan selanjutnya.