TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – NPCI Kabupaten Tasikmalaya melakukan penjaringan atlet jelang menghadapi Peparda, Sabtu (12/8/2023). Penjaringan atlet dilakukan di Gedung BKPSDM Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua NPCI Kabupaten Tasikmalaya Ukun Rukaendi mengatakan, pada kegiatan tersebut selain dilakukan penjaringan atlet NPCI juga diadakan sosialisasi keberadaan NPCI Kabupaten Tasikmalaya.
“Hal tersebut dilakukan, dikarenakan masih terdapat masyarakat termasuk pemerintah yang belum tahu terhadap NPC itu seperti apa,” ujarnya kepada Radar, kemarin.
Baca Juga:Partai Demokrat Kabupaten Tasikmalaya Juara, Ferry Willyam Calon Bupati TasikmalayaTiga Calon Kades Pilkades Serentak 2023 Karangmulya Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Ditetapkan, Camat Ingatkan Panitia Wajib Netral
Ukun menyebutkan, penjaringan atlet khusus di wilayah Tasikmalaya Utara tujuannya untuk merekrut para atlet disabilitas tanpa batasan.
Semuanya ditampung dan dibina agar berkelanjutan. Dari mulai level pelajar SD, SMP, SMA hingga dewasa.
Menurutnya, sasaran utama penjaringan atlet ini untuk persiapan menghadapi Peparda 2026 mendatang. Beberapa cabor yang disiapkan di antaranya tenis meja, renang, catur, taekwondo, atletik dan panahan.
“Nantinya tergantung minat rekan-rekan disabilitas, mau berminat di cabor mana yang nantinya juga akan diarahkan, disesuaikan dengan potensi masing-masing atlet,” ucapnya.
Kata dia, kalau untuk di Kabupaten Tasikmalaya yang namanya olahraga sangat erat kaitannya dan tidak bisa dipisahkan dengan sarana prasarana, makanya kalau di Kabupaten Tasikmalaya itu tempat latihannya hanya untuk tenis meja dan bulutangkis saja sedangkan untuk atletik tidak ada.
“Ke depannya kami berharap kepada pemerintah supaya dibangun fasilitas untuk pelatihan, karena kan NPCI Kabupaten Tasikmalaya ini olahraga prestasi, olahraga kesehatan dan juga olahraga rekreasi,” ucapnya.
Lanjut Ukun, kalau untuk badminton dan tenis meja, itu sarana prasarananya sudah maksimal. Hanya saja, untuk cabor yang lainnya seperti atletik memang tidak ada, karena disabilitas itu memang segalanya harus akses.
Baca Juga:Masih Banyak Warga Miskin Ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya, Pemkab Minta Penerima Hibah Menyisihkan 20 PersenJengkel Anak Main Judi Slot, Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Tasikmalaya Nekad Akhiri Hidup
Ada lapangan pun, kata dia, belum tentu akses. Dikarenakan di Kabupaten Tasikmalaya itu banyak nomornya, ada yang tunarungu, tunanetra, dan lainnya, sehingga tidak bisa di sembarang tempat.
“Yang satu harus standar dan keduanya aksesibilitasnya. Kalau sudah standar, aksesibilitasnya tidak ada, maka tidak bisa. Sehingga kepada pemerintah, diminta untuk menyediakan fasilitas sarana prasarana yang standar dan aksesibilitasnya yang baik,” ucapnya.