BANJAR, RADARTASIK.ID – BPBD Kota Banjar bergerak membentuk tim dalam penanganan bencana di musim kemarau.
Melalui rapat koordinasi bersama instansi terkait, timbul komitmen membentuk Tim Reaksi Cepat Kota Banjar.
“Kita sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya penanganan bencana di musim kemarau. Mudah-mudahan dalam rakor yang termasuk juga bagian dari tim reaksi cepat siap menghadapi musim kemarau,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar Kusnadi saat ditemui di lobi utama Kantor BPBD Kota Banjar, Senin 14 Agustus 2023.
Baca Juga:HEBAT! Atlet Dayung Asal Pangandaran Mengukir Prestasi di Cina, Dapat Medali Emas di Asia Pacific Rowing Master RaceSekretariat Gerakan Pramuka Kota Banjar Kado Manis di Hari Pramuka ke-62
Kusnadi menyebut, saat ini di semua daerah mengalami iklim kemarau panjang. Diperkirakan puncaknya pada September 2023. “Mudah-mudahan kondisi kemarau ini tidak diperpanjang lagi,” katanya.
Musim Kemarau, Beberapa Daerah di Kota Banjar Kesulitan Air Bersih
Pantauan saat ini, kata Kusnadi, beberapa daerah di Kota Banjar sudah mengalami dampaknya. Salah satunya kesulitan air bersih.
“Sebagian daerah sudah meminta air bersih. Dimana daerah tertentu ini sangat rawan akan air bersih. Seminggu dua kali kita pasok dan kirim ke masyarakat,” kata Kusnadi.
Sampai saat ini, kata Kusnadi, belum ada daerah yang benar-benar mengalami kekeringan. Sementara laporan yang telah masuk hanya ada satu titik yang membutuhkan sarana air bersih lantaran air sumur warga tidak layak untuk dikonsumsi.
“Kondisi ini terjadi di wilayah Binangun. Itu bukan karena kering, tetapi keadaan kultur air yang kurang baik untuk kesehatan. Jadi kita pasok satu minggu dua kali dengan air bersih. Daerah lain saat ini belum ada laporan. Mudah-mudahan pasokan atau penyediaan air di masyarakat tersedia dengan baik,” kata Kusnadi.
Mengatasi persolan di wilayah Binangun, Kusnadi bekerja sama dengan Perumdam Tirta Anom Kota Banjar untuk menyuplai sarana air bersih.
Pihaknya secara bergantian mengirimkan air bersih ke warga di Desa Binangun terutama Girimulya dan Pangasinan.