Masih Banyak Warga Miskin Ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya, Pemkab Minta Penerima Hibah Menyisihkan 20 Persen

Miskin Ekstrem
Sekda Kabupaten Tasikmalaya Moh Zen meminta penerima hibah menyisihkan 20 persen untuk penanganan miskin ekstrem.
0 Komentar

Kemudian, kata dia, sesuai arahan bupati Tasikmalaya setiap hibah yang diberikan pemerintah kepada organisasi, yang kini sudah berjalan satu tahun mesti menyisihkan 20 persen untuk pemberdayaan ekonomi.

“Misalnya yang mendapatkan hibah dari pemerintah daerah yakni di LPTQ, DMI, FKDT, BKPRMI, MUI, dan lainnya minimal 20 persennya harus kegiatannya pemberdayaan ekonomi. Minimal memberikan modal pemberdayaan ekonomi dengan batasan Rp 5 juta supaya bisa berjalan usahanya,” ujarnya.

Sebelumnya, jumlah penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 15.740 orang atau 0,87 persen pada tahun 2022. Jumlah itu, turun dari tahun sebelumnya sampai 28.240 orang atau 1,78 persen.

Baca Juga:Jengkel Anak Main Judi Slot, Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Tasikmalaya Nekad Akhiri HidupNelayan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Syukur Laut, Ini Harapannya

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tasikmalaya Januarto  Wibowo kepada Radar, Selasa (8/8/2023).

Kata Januarto, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tasikmalaya dari data Susenas Konsumsi Pangan Maret 2022 adalah data makro sebanyak 194.100 orang. Itu dari jumlah penduduk 1,9 juta jiwa.

“Dari data miskin tersebut ada jumlah penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 15.740 orang atau 0,87 persen pada tahun 2022,” katanya, menjelaskan.

Data tersebut, diambil dari Susenas Konsumsi Pangan Maret 2022 dengan mengambil sampel 1.000 orang dari 351 desa sebagai potret kondisi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.

Hasilnya ternyata rata-rata konsumsi pangannya Rp 347.917 per kapita per bulan. “Artinya rata-rata konsumsi pangannya kita di bawah rata-rata konsumsi Provinsi Jawa Barat yang mencapai Rp 452.580 per kapita per bulan,” ujarnya.

Tentunya, 1.000 kepala rumah tangga sebagai sampel tidak sembarang dipilih. Melainkan hasil dari pemutakhiran data atau memastikan bahwa yang menjadi sampel benar-benar penduduk yang tinggal di Kabupaten Tasikmalaya.

“Makanya sebelum melakukan pendataan untuk mengumpulkan informasi keterangan kebutuhan pokok, kesehatan dan lainnya berkaitan pengeluaran rumah tangga setiap minggu kita melakukan pemutakhiran data. Sebab satu orang ini mewakili ribuan penduduk Kabupaten Tasikmalaya,” katanya.

0 Komentar