Padahal terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung gula berlebih dapat memicu risiko obesitas.
Gula sendiri mengandung kalori yang tinggi dan rendah nutrisi sehingga ketika anak mengonsumsi gula berlebih, kalori yang tak terpakai akan disimpan menjadi lemak tubuh.
Hal ini yang nantinya akan menyebabkan peningkatan berat badan dan memicu obesitas.
Baca Juga:Cium Aroma Menyengat, Ribuan Liter Tuak Diamankan Polres Tasikmalaya KotaKPUM INU Dilantik, Pilpresma Siap Digelar dalam Waktu Dekat
Obesitas dapat beresiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.
Sebenarnya diabetes tipe 2 ini umum terjadi pada orang dewasa, namun pada akhirnya dapat menyerang anak-anak yang obesitas dan memiliki pola makan yang buruk.
Selain obesitas dan diabetes tipe 2, ternyata terlalu banyak mengonsumsi makanan gula dapat memicu masalah kesehatan lain seperti:
- Karies gigi atau kerusakan gigi
gula yang dikonsumsi terlalu banyak dapat menambah energi untuk bakteri untuk menghasilkan asam yang nantinya akan merusak lapisan email gigi.
- Gangguan metabolisme
Asupan gula yang terlalu banyak pada anak dapat menyebabkan perubahan kadar lemak darah yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
Kedua jenis lemak ini dapat berperan dalam merusak kesehatan jantung dan pembuluh darah, kemudian berakibat pada faktor resiko penyakit jantung seperti aterosklerosis dan hipertensi.
- Mengandung Bahan Pewarna dan Pengawet Buatan
Dari dulu sampai saat ini masih banyak pedagang curang yang menggunakan bahan pewarna dan pengawet buatan untuk menarik perhatian pembeli, karena dengan pewarna buatan tersebut dapat meningkatkan tampilan, warna, rasa, dan waktu simpan produk makanan yang lebih lama.