CIAMIS, RADARTASIK.ID – Dua orang guru MTs Al-Fadliliyah Darussalam Ciamis terpilih pada program kemitraan sekolah bertajuk BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement) Australia-Indonesia.
“Ini adalah program yang didanai pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dan diimplementasikan oleh Asia Education Foundation (AEF),” ujar Kepala MTs Al-Fadliliyah Darussalam Dr H Fadlil Yani Ainusyamsi Mag dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (6/8/2023).
Ia menjelaskan kedua guru yang mewakili MTs Al-Fadliliyah itu adalah Devi Agustiani da Bayu Alif Ahmad Yasin.
Baca Juga:Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ciamis Dukung Pengakuan Hak AnakWarga Desa Cipakat Kabupaten Tasikmalaya Keluhkan Tumpukan Sampah di Saruni yang Mencemari Air dan Udara
Keduanya lolos seleksi dari semula empat guru yang diajukan. Tahapan seleksi untuk mengikuti program BRIDGE ini dimulai dari seleksi administrasi yakni sekolah atau madrasah yang disusul dengan pengajuan aplikasi secara daring.
“Setelah lolos seleksi ini dilakukan wawancara pada empat guru yang dinominasikan, dan selanjutnya pengumuman dua guru yang ditunjuk oleh pihak penyelenggara. Dalam pemilihan ini murni berdasarkan dari hasil seleksi penyelenggara,” paparnya.
Menurutnya pada tahapan seleksi ini ada banyak pihak yang dimintai rekomendasi dan dukungannya.
Seperti kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ciamis. Kemenag bahkan ikut dihadirkan dan memberi sambutan pada tahapan seleksi wawancara kepada para peserta.
Program BRIDGE menjadi kebanggaan luar biasa terutama bagi warga madrasah. Karena dari sejumlah sekolah di Indonesia yang mengajukan, hanya sepuluh sekolah yang diterima.
Bahkan untuk Jawa Barat hanya MTs Al-Fadliliyah Darussalam Ciamis yang masuk pada program ini.
“Pada tanggal 3 Agustus kemarin telah dilakukan Penandatanganan catatan kesepahaman antara AEF dengan 10 sekolah atau madrasah terpilih, disertai dengan pengumuman guru terpilih. Selanjutnya pada bulan September diadakan Pelatihan pra-keberangkatan (Pre-Departure Training), untuk guru Indonesia di Jakarta,” ungkapnya.
Baca Juga:Panduan Diet Sehat Tanpa Perlu Pergi ke Pakar Gizi, Mudah Dijalankan dan Minim Efek SampingRahasia Mengobati Darah Tinggi dan Pencegahannya Menggunakan 2 Bahan Alami
Selanjutnya menurut Kang Icep, pada Bulan Nopember kegiatan kunjungan sekolah dan homestay di Australia selama dua minggu di sekolah mitra untuk guru baru yang terpilih dari perwakilan sekolah atau madrasah Indonesia.