“Artinya diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga keuangan, dan masyarakat dalam meningkatkan literasi keuangan. Sehingga Dosen Fakultas Ekonomi Unsil tergerak untuk meningkatkan literasi keuangan anak sekolah,” ujarnya.
Sebab, pendidikan literasi keuangan pada anak bukan sekadar pada pengenalan uang. Tetapi lebih jauh pendidikan literasi keuangan pada anak adalah sebuah konsep tentang pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya keinginan.
“Untuk itu dalam pengabdian ini, kita melakukan pendekatan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi secara langsung terkait uang, membedakan kebutuhan dan keinginan, praktik menabung yang benar, simulasi permainan edukasi dan mengecat celengan sehingga dapat melihat perkembangan peserta kegiatan pengabdian,” katanya.
Baca Juga:Ratusan Linmas di Kabupaten Tasikmalaya Dilatih Hadapi Pilkades dan PemiluSTHG Tasikmalaya Sodorkan Cara Keluar dari Predikat Daerah Termiskin
Dengan harapan, hasil kegiatan pengabdian ini para siswa memperoleh peningkatan pemahaman tentang cara menggunakan uang dengan bijak dan menumbuhkan keinginan menabung. (riz/rls)