TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Komunitas Cermin Tasikmalaya bergerak dan konsentrasi dalam bidang seni dan budaya.
Fokus utamanya adalah dalam bidang kebudayaan karena komunitas ini meyakini bahwa seni adalah bagian kecil dari kebudayaan.
Komunitas ini kerap kali mengadakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kesenian tradisional khas Sunda.
Baca Juga:Mengunjungi Objek Wisata Budaya Mandala Buleud di Kabupaten Tasikmalaya, Bisa Camping, Selfie dan Menggali SejarahStatus SIKS-NG Berubah, Bansos PKH dan BPNT 2023 Akan Segera Cair?
Mulai dari tari Jaipong, Karinding, Tarawangsa hingga beluk. Kegiatan ini dimaksudkan dalam ikhtiar menjaga dan merawat tradisi agar terhindar dari ancaman kepunahan karena tergerus oleh perkembangan zaman.
Komunitas Cermin didirikan oleh Ahmansyah Timutiah alias Acong sekitar 26 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1997. Namun mulai intens dalam berbagai kegiatan kebudayaan itu sejak awal tahun 2000-an.
Acong sendiri dulunya adalah seorang anggota dari komunitas Teater Ambang Wuluk dari sekitar 1990-an.
Akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan sendiri komunitasnya dengan dibantu oleh beberapa teman lainnya yang memiliki minat yang sama dalam kebudayaan.
Dalam melaksanakan tiap-tiap kegiatan, komunitas cermin berpegang pada 3 landasan program yaitu pelatihan dan proses penciptaan, pendampingan masyarakat dan event-event besar.
Kegiatan-kegiatan ini ada yang dilakukan dalam rentang bulanan, tahunan, atau bahkan intens setiap hari.
Kegiatan tahunan diisi dengan workshop-workshop kebudayaan yang diadaptasikan dengan perkembangan zaman modern.
Baca Juga:Kalangsari Pride Tak Kalah dari Pandawara, Komunitas Pecinta Lingkungan yang Lahir dari Kesamaan Visi MisiIni Dia Tempat Wisata di Tasikmalaya yang Belum Banyak Orang Tahu, Sasak Akar Santoaan
Juga mengisi event-event hari besar nasional, lomba-lomba seperti lomba fotografi, videografi, essay-essay, puisi, penciptaan lagu dengan tema lokalitas dan banyak yang lainnya.
Program unggulan dari Teater Cermin tasikmalaya diadakan setiap akhir tahun yang diberi nama “Syukur Waktu”.
Kegiatan ini berwujud festival kesenian yang dimulai sejak bulan oktober sampai dengan bulan desember.
Kegiatan ini sudah diadakan untuk yang ke-12 kalinya. Diisi dengan berbagai kegiatan kebudayaan, ada pameran seni rupa, pameran kerajinan tangan, pameran photo, lomba-lomba yang berdasarkan pada lokalitas kesenian dan kebudayaan Tasikmalaya, pagelaran teater dan lain sebagainya yang dilaksanakan di pusat Kota Tasikmalaya.