“Dulu ketika seragam, trotoar tanpa saung itu view-nya menarik dan ketika divideo indah. Tetapi sekarang karena hujan dan panas, sehingga pedagang inisiatif membuat saung tetapi yang tidak tertata. Ada yang menghadap utara maupun selatan dan warna-warni, sehingga membuat terkesan kumuh,” ujar Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana.
Kurang Estetik, Berdampak Pada Omset Pedagang
H Nana Suryana menuturkan, kondisi saat ini yang tidak indah atau estetik juga berdampak pada penurunan omset para pedagang. Sebab view pesawahan yang indah tertutupi penataan yang belum tepat.
“Hal itu yang kemudian menjadi item bagaimana ini diperbaiki. Sehingga Bulak Sawah menjadi menarik kembali dan UMKM maupun pelaku usaha maju kembali. Di samping penataan parkir dan lain sebagainya,” kata H Nana Suryana.
Baca Juga:Petani Kabupaten Pangandaran Pesimis Bisa Kembali Tanam Padi, Air Sungai Mulai SurutBekas Galian Kabel Optik di Kabupaten Garut Dibiarkan Begitu Saja, Dewan: Jangan Gali Lagi Sebelum Dibereskan
Wakil wali kota Banjar menuturkan, rencana penataan kawasan Bulak Sawah akan dilakukan melibatkan sejumlah pihak. Tidak hanya Pemkot Banjar saja. Tapi ada perbankan, desa dan Paguyuban Pedagang Bulak Sawah.
Ketua Paguyuban Pemuda Dusun Sampih Desa Rejasari Sumarjono mengatakan, ada beberapa hal yang perlu ditata dan dibenahi. Karena Kawasan Bulak Sawah memiliki potensi peningkatan perekonomian besar.
“Keinginan para pedagang, nyaman dari sekup keamanan, para penjual harus ditata, masalah harga harus ada persamaan harga persaingan sehat, dan juga penataan warung-warungnya. Sehingga dapat menarik banyak pengunjung lagi datang ke Bulak Sawah,” katanya. (*)