Kegiatan ini, kata dia, adalah sosialisasi pembuatan buku karya pelajar SMA/SMK dan MA swasta/negeri di Kabupaten Tasikmalaya dan silaturahmi Guru Bahasa Indonesia.
“Insya Allah 28 Oktober 2023 nanti bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda tingkat Kabupaten Tasikmalaya akan dilaksanakan launching minimal tiga buku karya pelajar, bisa mudah-mudahan 400 orang yang terajak,” kata Asep.
Dampak gerakan literasi pelajar ini, kata dia, ke depannya pelajar ini akan menjadi akademisi, tokoh, atau calon pemimpin, maka budaya literasi membaca dan menulis ini bisa lebih digiatkan untuk meningkatkan indeks literasi.
Baca Juga:SMK Arrohmah Dadaha Tasikmalaya Persiapkan Guru Terapkan Kurikulum MerdekaSDN Galunggung Tasikmalaya Raih Prestasi Renang di O2SN Kota Tasikmalaya
“Jadi pelajar ini sejak dini sudah diajarkan melalui gerakan literasi, dalam pemikiran-pemikirannya dalam menulis. Sehingga ketika melanjutkan ke perguruan tinggi tidak kesulitan untuk menulis karya ilmiah, makalah dan akan unggul,” ungkap dia.
Dia menyebutkan, pelajar yang bisa berkarya kemudian tulisannya dibukukan baru ada di Tasikmalaya. Jadi gerakan literasi pelajar mulai mencoba tradisi baru ini yang akan berefek positif bagi perkembangan dunia literasi di Tasikmalaya.
“Jadi nantinya indeks membaca, menulis dalam perkembangan literasi itu akan meningkat. Untuk meningkatkan indeks literasi khususnya di Tasikmalaya umumnya di Indonesia,” tambah dia. (dik)