Secara pribadi pihaknya menilai KH Ate Musodiq punya alasan dan argumen tersendiri soal pernyataannya. Sehingga KH Ate pun berhak dimintai penjelasan. “Secara pribadi, tentu semua juga harus menghormati hak beliau,” ujarnya.
Terlepas dari itu, Asep Deni berharap apa yang terjadi bisa diambil hikmahnya. Khususnya dalam mengendalikan sikap di berbagai kesempatan agar tidak menimbulkan polemik. “Untuk sama sama mawas diri dan lebih pandai mengendalikan diri dalam bersikap,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya sikap serupa juga diungkapkan oleh Rois Syuriyah PCNU Kota Tasikmalaya. Di mana para ulama NU merekomendasikan pemberhentian KH Ate Musodiq sebagai Ketua PCNU Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Aktivis KAMMI Kenalkan Kelom Geulis Tasikmalaya ke Sandiaga UnoAda-Ada Saja! Bocah di Tasikmalaya Terjebak Kaleng Biskuit, Tim Damkar Gercep Jadi Penyelamat
Salah satu tokoh pemuda NU Asep Rizal Asyari bahwa KH Ate sudah sering kali mengambil langkah yang kontroversi. Namun selama ini organisasi selalu memberikan perlindungan. “Sejak 4 tahun yang lalu saya sudah mengingatkan PCNU,” ucapnya.
Saat ini tampaknya sudah mencapai klimaks di mana Rois Syuriyah PCNU pun bereaksi. Dia berharap hal ini jadi pembelajaran untuk pengurus dan Ketua PCNU ke depan. “Para pengurus NU Mulai dari Ranting sampai tingkat PC mari berefleksi berintropeksi diri, jaga marwah organisasi ini yang telah didirikan oleh para kiai,” ucapnya.
Dia pun sepakat dengan sikap dari para pengurus MUI Kota Tasikmalaya yang juga mengambil langkah tegas. Karena bagaimana pun figur KH Ate melekat sebagai Ketua PCNU dan juga MUI Kota Tasikmalaya. “Sangat di sayangkan beliau ini, beberapa institusi dia bawa ke ranah konflik, malah mengabaikan dan melawan MUI pusat,” ucapnya.(*)