TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Seorang bocah di Kota Tasikmalaya terjebak kaleng biskuit yang menempel di kepalanya. Anak itu pun terbebas setelah tim Damkar BPBD Kota Taaikmalaya memotong kaleng tersebut.
Para orang tua senantiasa harus memperhatikan anaknya ketika bermain baik di dalam maupun di luar rumah. Supaya bisa terhindar dari hal-hal yang bisa merepotkan bahkan membahayakan.
Pada Minggu malam (30/7/2023), tim Damkar BPBD Kota Tasikmalaya kedatangan keluarga dari Kecamatan Tamansari. Di mana mereka membawa anak dengan kepala terjebak kaleng bekas biskuit.
Baca Juga:Lakon lautan Bernyanyi dari Teater Legion 28 Jadi Kesan Indah Tasikmalaya-BaliRespons Tegas Sekda Soal Dugaan Praktik Aborsi di RSIA Kota Tasikmalaya
Kondisi tersebut membuat sang anak menangis kesakitan dan juga panik. Karena pihak keluarga kesulitan untuk melepaskan kaleng tersebut dari kepalanya.
Kepala pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman mengatakan bahwa kondisi itu seolah menjadi makanan dari petugas Damkar. Pihaknya pun memberikan bantuan untuk melepaskan kaleng tersebut dari kepala anak. “Begitu dimintai tolong tentu petugas memberikan pertolongan,” ucapnya kepada Radartasik.id.
Secara teknis, petugas menyelipkan plat besi di antara kepala anak dan kaleng biskuit. Di bagian luar, kaleng itu pun dipotong menggunakan gerinda kecil.
Selama proses pelepasan, anak tersebut tak henti-hentinya menangis. Namun setelah kaleng berhasil disobek, kaleng pun berhasil dilepaskan dari kepala anak.
Hal itu disambut dengan ungkapan syukur dari keluarga anak. Mereka pun berterima kasih kepada petugas Damkar yang sudah membantu mengatasi masalah yang dihadapi.
H Ucu mengimbau kepada masyarakat khususnya para orang tua untuk bisa memperhatikan aktivitas anaknya. Khususnya mereka yang masih kecil agar tidak melakukan hal yang bisa membahayakan. “Semoga menjadi pengingat untuk kita lebih memperhatikan anak,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya pun senantiasa terbuka dan siap membantu masyarakat. Karena tim Damkar sendiri tidak melulu bekerja melawan api kebakaran saja, namun juga persoalan warga lain. “Kan kita sudah biasa dimintai tolong oleh warga, termasuk melepaskan cincin yang sulit dilepas,” imbuhnya.(*)