Politisi PDI Perjuangan itu meyakini bahwa kerukunan umat beragama di Kota Banjar terjalin dengan baik. Semua saling berdampingan di dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan pemerintah juga terus memberikan edukasi mulai dari masyarakat umum sampai ke tingkat sekolah bagaimana wawasan kebangsaan itu diterapkan.
”Bahwa negara ini didirikan di atas perbedaan. Bahwa negara ini didirikan, dimerdekakan oleh berbagai suku bangsa. Indonesia ini majemuk ada sekitar 17.400 pulau lebih. Ada 1.340 suku bangsa dan ada beberapa bahasa di Indonesia, tetapi kenapa Indonesia bersatu karena Indonesia mempunyai dasar negara atau ideologi Pancasila,” tutur Nana Suryana.
Baca Juga:Buat yang Belum Tahu, Inilah Perbedaan Mendasar Glamping dengan CampingAda Jadwal di Tanggal 17 Agustus Nanti, Para Fans Berharap Salma Salsabil Tampil di Istana Negara
Meski berstatus kondusif, tidak berarti tidak ada konflik. Meskipun ada itu tidak secara signifikan.
”Kalau gesekan signifikan tidak ada. Cuma dulu ada konflik pembangunan sebuah tempat ibadah salah satu agama dan itu bisa kita selesaikan,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Banjar itu.
Politisi partai berlambang Banteng Moncong Putih itu menambahkan bahwa negara mengakui keberagaman agama yang adi Indonesia. Ada Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Semua diakui oleh negara.
”Yang diakui oleh negara itu semua sudah diatur oleh peraturan perundang undangan,” tutur Wakil Wali Kota Banjar itu.
”Jadi perbedaan ini sudah tidak lagi diperdebatkan, tapi bagaimana kita di atas perbedaan ini menjadi khasanah budaya memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya. (*)