CIAMIS, RADARTASIK.ID â Investor merupakan salah satu komponen penting dalam membangun daerah.
Kemajuan serta perkembangan pembangunan di daerah bisa berkembang salah satunya jika ada yang berinvestasi membangun usaha.
Hal ini pula yang sempat diungkapkan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Stum Penggilas Aspal Tak Kuat Nanjak dan Terguling ke Sungai di CiamisPuluhan Warga Kabupaten Ciamis Tertipu Oknum âMantriâ Keliling Bank Plat Merah
Sayangnya, hingga saat ini investor yang masuk ke Ciamis masih sedikit sehingga memengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Menyikapi masalah itu, Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Galuh (Unigal) Ciamis Dr Nurdiana Mulyatini mengungkap bahwa mengundang investor untuk masuk ke daerah tidak segampang yang diperkirakan.
Ada banyak faktor yang membuat investor sulit masuk ke suatu daerah. Atau, membatalkan niatnya untuk berinvestasi di suatu wilayah.
Mulai dari kemudahan perizinan untuk investasi, hingga faktor sarana prasarana penunjang transportasi yang memadai.
Bupati Ciamis pernah mengatakan bahwa kegiatan sering dilaksanakan setiap bulan untuk promosi.
Tetapi sampai sekarang belum bisa menarik investor untuk menanamkan modal. Terutama membangun hotel berbintang.
âSaya berpendapat ada beberapa hal yang menyebabkan investasi di suatu daerah relatif rendah. Memang bukan hanya di Kabupaten Ciamis saja, tapi ada juga di beberapa daerah yang lain sama juga,â paparnya, Senin (31/7/2023).
Baca Juga:Buat yang Belum Tahu, Inilah Perbedaan Mendasar Glamping dengan CampingChery Tiggo 8 Pro, SUV 7 Penumpang dengan Sunroof Besar dan Sensor Bagasi Otomatis
Ia menyebut bahwa secara umum ada tiga hal yang menyebabkan rendahnya investasi di suatu wilayah. Pertama adalah masalah perizinan.
Ketika para investor dihadapkan dengan birokrasi perizinan yang relatif sulit dan ribet, akan banyak dari mereka yang mundur atau kabur.
âTentunya diharapkan dinas-dinas terkait mampu memberikan pelayanan dalam kemudahan investasi bagi para investor yang akan masuk,â ucapnya.
Dia mencontohkan bahwa di beberapa daerah, lahan yang digunakan untuk industri relatif terbatas.
Kalaupun ada, terkadang dihadapkan dengan kendala pembebasan lahan atau tanah. Karena dianggap merugikan, seringkali investor mendapat penolakan dari masyarakat.
Ia menegaskan bahwa investasi selalu terikat dengan berbagai aturan dan kebijakan. Tidak hanya di daerah, tetapi juga terkait dengan aturan di tingkat provinsi dan pusat.