Program pemberdayaan kawasan wisata, kata Darmawan Prasodjo, memanfaatkan swadaya komunitas lokal sebagai lokomotifnya.
”Dengan demikian, akan membentuk desa mandiri secara ekonomi dengan memperhatikan aspek lingkungan,” lanjutnya.
Selain ketiga program tersebut, PLN secara khusus juga membitan UMK pada kelima program lainnya, yakni pemberdayaan perempuan, pengembangan kelompok adat, pemberdayaan kelompok disabilitas, pemberdayaan pesantren, dan electrifying agriculture. Program-program tersebut melibatkan sebanyak 178 UMK.
Baca Juga:Pembagian Uang Ganti Rugi Tol Getaci di Kabupaten Garut, Ai Dapat Rp 40 Juta, Siti Terima Rp 15 Juta, Desa Karangmulya Selesai, Desa Mandalasari Harus Siap-SiapDr Aqua Dwipayana Sebut Komunikasi Senjata Utama untuk Polisi, Terjadinya Masalah Seringkali karena Komunikasi
Darmawan Prasodjo melanjutkan dalam menjalankan program-program TJSL, PLN mengedepankan prinsip Creating Shared Value (CSV) di mana tidak hanya penerima bantuan yang memperolah manfaat tetapi perusahaan juga mendapatkan manfaat.
”Penerapan program dari TJSL PLN ini, akan terus kita jalankan,” tutur Darmawan Prasodjo.
Karena, lanjut Darmawan Prasodjo, selain menciptakan Creating Shared Value (CSV) berkelanjutan, program ini juga mendukung proses bisnis yang PLN laksanakan. (*)