CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pabrik pengolahan sabut kelapa milik Ismanto (48) warga Dusun Kalangari RT 005/ 001 Desa Budiharja Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis terbakar.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 11.00. Lokasi kejadian hanya berjarak 100 meter dari rumah pemilik pabrik.
Anggota UPT Damkar Ciamis Hery Suheri mengungkap pabrik pengolahan sabut kelapa dengan luas 10 x 12 persegi itu tidak terbakar seluruhnya Hanya 5X6 meter saja yang terbakar.
Baca Juga:Mobil Toyota Rush yang Ditumpangi Dua Komisioner KPU Kabupaten Pangandaran Terjun ke Sawah di CiamisMasyarakat Diminta Beli Gas Elpiji di Sub-Penyalur Resmi, Stok Dipastikan Masih Aman
Siang itu pihaknya mendapat laporan dari pemilik pabriknya langsung dan langsung datang ke lokasi. Dua unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan.
“Upaya kami langsung observasi terhadap obyek yang terbakar. Setelah situasi dinyatakan aman dan api padam, petugas melaksanakan pendataan hingga langsung kita bergegas siaga kembali,” ujarnya.
Ia menjelaskan saat kejadian, pemilik juga sedang tidak ada di pabrik. Ia tengah berada di rumahnya. Namun ia mendapat laporan dari pekerja bahwa telah terjadi kebakaran.
Api cepat membesar lantaran yang terbakar adalah sabut kelapa yang telah diolah halus.
“Jadi memang saat kita padamkan api tersebut ada didalam sabut kelapa jadi cukup sulit saat memadamkanya. Namun untungnya bisa kita tangani dengan terus menyemprotkan air dan asap tidak lagi pekat dan padam,” kata dia.
Akibat kejadian itu, pemilik pabrik ditaksir menderita kerugian sekitar Rp 5 juta. Penyebab atau sumber api di duga adalah puntung rokok.
Rahmat warga setempat mengungkap Minggu siang dia melihat kepulan asap dari arah pabrik. Setelah mendekati sumbernya, ternyata asap itu berasal dari pabrik pengolahan sabut kelapa yang terbakar.
Baca Juga:Pelajar Harus Melek Politik, Pemilih Pemula Jangan Cuma Jadi Objek Politisi untuk Meraup SuaraKomunitas Santri Programer Tasikmalaya Dukung Gus Muhaimin Jadi Capres di 2024
Saat itu ia dan warga sekitar sempat berusaha mencoba memadamkan, namun sabut kelapa yang terbakar cukup tebal sehingga pemadaman manual sedikit sulit. Akhirnya pemilik pabrik menghubungi pemadam kebakaran.
“Kalau dibiarkan memang takut terjadi merembet ke bangunan tapi untung keburu dipadamkan,” singkatnya. (isr)