PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Rendahnya literasi pengelolaan keuangan membuat sebagian masyarakat terlilit pinjol. Dosen perbankan dan keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsil turun ke Desa Putrapinggan Kabupaten Pangandaran untuk membangun literasi dan inklusi keuangan.
Hal itu terealisasi melalui Program Pengabdian Masyarakat (PPM) dari Tim Dosen FEB Unsil Tasikmalaya. Di mana tim tersebut memberikan pelatihan literasi pengelolaan keuangan dan inklusi keuangan kepada warga di Desa Putrapinggan Kabupaten Pangandaran, Rabu (26/7/2023).
Tim tersebut diketuai oleh Hj Noneng Masitoh Ir MM bersama anggota lainnya sebagai tim yaitu Wursan STP MM,, Tine Badriatin SSos MSi MM., Agi Rosyadi SE MM., Dede Arif Rahmani SPd MM., Sakifah SEI ME. Mereka juga menggandeng OJK dalam edukasi tersebut.
Baca Juga:Laporan Perselingkuhan di Tasikmalaya Berkembang Jadi Dugaan Aborsi di 1 Rumah sakitKasus Tabungan Siswa Jangan Sampai Mengganggu Pendidikan Anak di SDN 1 dan 3 Pakemitan
Berdasarkan kajian dari tim PPM, salah satu persoalan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM yakni permodalan. Namun di sisi lain literasi keuangan mereka masih lemah, termasuk dalam mengakses program-program perbankan.
Pada akhirnya, para pelaku UMKM mengambil alternatif pinjaman online yang notabene lebih mudah diakses. Namun sebagaimana diketahui, tidak sedikit warga yang akhirnya bermasalah dengan pinjol tersebut.
Menurut Hj Noneng, perkembangan digital termasuk dalam produk keuangan di satu sisi memudahkan. Di mana akses yang mudah dan murah membuat semua terlena. “Memberikan kemudahan sistem pembayaran dan pengelolaan keuangan,” ujarnya.
Di sisi lain bagi mereka yang literasi keuangannya masih rendah, tentu bisa menjadi masalah. Pada akhirnya pengguna pinjol terus terlilit hutang yang semakin membengkak bahkan bisa menghancurkan usaha. “Bisa jadi sebaliknya, sumber petaka yang menghancurkan pengelolaan keuangan yang ingin dibangun sebelumnya,” ujarnya.
Pihaknya berharap pelatihan mengenai literasi pengelolaan keuangan dan inklusi keuangan tersebut bisa memberikan dampak positif ke dunia UMKM di Putrapinggan Pangandaran. Salah satunya bisa menyelamatkan mereka dari jeratan pinjol. “Diharapkan bisa mengurangi jumlah korban pinjaman online berikutnya di masa yang akan datang,” tuturnya.