TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Salah seorang petugas BNN Kota Tasikmalaya yang pernah tersandung penyalahgunaan narkoba diam-diam sudah kembali berdinas lagi. Pegawai tersebut hanya sebatas menjalani rehab tanpa ada kejelasan penindakan pelanggaran disiplin atau etik.
Bulan Maret lalu BNN Kota Tasikmalaya tersandung beberapa masalah. Dari mulai pimpinan yang minta THR, sampai petugas yang menyalahgunakan narkoba.
Sebelum kasus surat Kepala BNN minta THR mencuat pada April 2023 kemarin, pada bulan Maret 2023 salah satu petugasnya ada yang diamankan oleh BNN Provinsi Jawa Barat karena menyalahgunakan narkoba.
Petugas itu pun menjalani proses penanganan di BNN Provinsi Jawa Barat. Pada akhirnya petugas tersebut menjalani rehabilitasi sebagai pengguna.
Baca Juga:Rp 5.000 Untuk 1 Suara Partai, Masih Berlaku di Kota Tasikmalaya Tahun 2024Bapak-Bapak Duel di Tempat Umum, 1 Tumbang Dihantam Besi
Belum lama ini, muncul informasi petugas BNN tersebut sudah selesai menjalani rehabilitasi. Petugas itu pun kembali berdinas di BNN Kota Tasikmalaya seperti sedia kala.
Hal ini mendapat sorotan dari berbagai pihak karena BNN seolah tidak memberikan efek jera. Hal dikhawatirkan akan menurunkan kepercayaan publik kepada BNN sebagai pemberantas narkoba.
Dewan penasehat Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha, G Sugiaman menilai hal tersebut cukup aneh. Seilah tidak ada penindakan secara disiplin kepada pegawai yang terlibat penyalahgunaan narkoba. “Proses etiknya harus jelas, minimal enggak di Tasik lagi,” ungkapnya Radartasik.id, Kamis (27/7/2023).
Di Kota Tasikmalaya, menurutnya BNN masih membutuhkan perbaikan citra di publik. Maka dari itu penindakan kepada pegawai yang terlibat penyalahgunaan narkoba harus ada tindakan tegas. “Bagaimana marwah BNN bisa kembali positif kalau begini,” ucapnya.
Pihaknya sempat mendapat informasi bahwa BNN Provinsi masih mendiskusikan hal tersebut. Pihaknya berharap ada keputusan yang bijaksana demi citra BNN di mata publik. “Saya minta ada pertimbangan yang bijaksana dari BNN Provinsi, ini demi kebaikan BNN Kota Tasik,” tuturnya.
Terpisah, Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Geranat) Asep Heru mengatakan bahwa ada 2 hal yang dibutuhkan BNN Kota Tasikmalaya. Pertama yakni penetapan pimpinan deifinitif secepatnya. “Harus segera ada kepala definitif,” ujarnya.