Laksma TNI Dato Rusman Sutan Nurdin dan Sonny Njonoriswondo bertemu di resto Thailand Chao Praya Surabaya. Mereka berjumpa lebih dari 3 jam dan ngobrolnya akrab sekali, seperti teman lama.
Pertemuan lanjutan rencananya di kantor Dato, tentatif minggu depan, sebelum Adhi Makayasa 94 pindah tugas ke Jakarta.
Seusai pertemuan tersebut, Dr Aqua Dwipayana meluncur ke Stasiun Pasar Turi Surabaya. Pukul 16.05, dia naik Kereta Gumarang ke Kota Pekalongan dengan perjalanannya sekitar 5 jam.
Baca Juga:Germas Bersama Anggota DPR RI Nurhayati Effendi, Ratusan Masyarakat Kota Tasikmalaya AntusiasRatusan Miliar Uang Ganti Rugi Tol Getaci Mengalir ke Desa Karangmulya, Berikutnya Desa Mandalasari Kabupaten Garut
Saat sekitar 7 jam di Surabaya, mulai pukul 09.00 sampai 16.00, sebelum menemui dua karibnya itu, Dr Aqua Dwipayana istirahat terlebih dahulu di ”rumahnya” Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama.
Pemilik Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama Yohan Setia Putra selalu memberikan kamar terbaik Sebagai wujud menghargai Dr Aqua Dwipayana.
”Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama dan Hotel Grand Mercure Malang Mirama adalah ’rumah’ Pak Aqua di Surabaya dan Malang,” ujar Yohan Setia Putra.
”Jadi setiap saat silakan menginap di dua hotel itu,” ujar Yohan Setia Putra berkali-kali.
Kepada kedua General Manager hotel itu: Andreas Riyadi dan Sugito Adhi, Yohan Setia Putra selalu berpesan agar Dr Aqua Dwipayana diberi kamar suite setiap nginap di hotel bintang 4 dan 5 tersebut.
”Senjata utama polisi adalah komunikasi, khususnya para personel kepolisian yang secara langsung terjun ke tengah masyarakat,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
”Setiap polisi tidak boleh patah arang, patah semangat,” ucapnya.
”Karenanya, polisi harus dapat memahami betul pentingnya komunikasi dan harus yakin,” lanjutnya.