PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Pedagang Pasar Nanjung Sari Pantai Pangandaran mengeluhkan sepinya pengunjung. Bahkan banyak pedagang yang gulung tikar akibat sepinya pengunjung.
Nanjung Sari merupakan pasar di Kabupaten Pangandaran yang dihuni pedagang yang direlokasi dari pinggir Pantai Barat Pangandaran sekitar tahun 2016 lalu. Awalnya, Pasar Nanjung Sari dihuni sekitar 800 ruko. Namun satu demi satu gulung tikar.
Salah seorang penjual pakaian di Pasar Nanjung Sari Wiwi (46) mengaku pembeli hampir tidak ada setiap harinya. “Boro-boro hari biasa, pas akhir pekan juga sepi,” keluhnya belum lama ini.
Baca Juga:50 Ribu Pohon Mangrove Bakal Ditanam di Kawasan Pantai Karang Tirta Pangandaran, Ini Fungsinya bagi LingkunganPemkot Banjar Defisit Anggaran Hingga Rp 41 Miliar, Ini Langkah yang Akan Dilakukan
Di lantai 2, kata Wiwi, memang sudah hampir tidak ada pedagang. “Ya kalau di atas itu mungkin hampir tidak terjangkau pembeli,” ujarnya.
Pasar Nanjung Sari Awalnya Diisi 800 Kios
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, pengelolaan pusat belanja itu awalnya berada di Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran.
“Nanjung Sari itu dulunya ada 800-an kios, kalau nggak salah ada 2 lantai. Lantai atas dan lantai bawah, kemudian komoditas-komoditas kan zonasi, ada khusus kalau aksesori-aksesori, pakaian-pakaian,” ungkapnya.
Setelah direlokasi, para pedagang memang mengeluhkan sepinya pembeli, terutama pedagang di lantai atas. “Contohnya kalau di atas jualan air minum, kan di bawah juga ada, jadi nggak imbang,” katanya.
Tedi Garnida mengatakan, Pemkab Pangandaran sempat berupaya membuat skywalk yang menghubungkan trotoar jalan pantai dengan tempat relokasi. “Namun tidak berpengaruh, sehingga para pedagang banyak yang gulung tikar,” katanya. (*)