CIAMIS, RADARTASIK.ID – Sebuah pesan yang diduga merupakan penipuan beredar melalui pesan Whatsapp. Pesan itu mencatut nama Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra dan Sekretaris Daerah Ciamis H Tatang MPd.
Dalam isi pesannya pelaku menawarkan bantuan kepada masyarakat. Namun jika ingin bantuan itu cair, masyarakat diminta mentransfer sejumlah uang.
Beruntung modus penipuan dengan mencatut nama dua pejabat daerah Ciamis itu ketahuan oleh ajudan wakil bupati.
Baca Juga:Manglid Camp, Tempat Camping Favorite Anak Sekolah di Kota Tasikmalaya Setelah Lapangan Gunung KialirSoal Rotasi Mutasi Pegawai, Pemkot Masih Menunggu Hasil Kajian Mendagri, Pj Wali Kota: Lihat Saja Nanti!
Hal itu diakui Kepala Bidang Persandian dan Telematika Diskominfo Kabupaten Ciamis Hendri Ridwansyah.
“Kami dari Diskominfo mendapat informasi itu dari ajudan wakil Bupati Ciamis dan Sekda Ciamis, bahwa wakil bupati dan sekda namanya dicatut,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (26/7/2023).
Hendri menyebut pihaknya telah melakukan pengecekan. Dan, benar saja, dalam melancarkan aksinya, pelaku menggunakan nomor Whatsapp dengan foto profil wakil bupati dan juga sekretaris daerah.
Nomor ponsel yang digunakan pun ternyata palsu. Kominfo Ciamis, kata dia, telah mengadukan hal ini ke situs aduankonten.id yang dikelola oleh Kominfo.
Modus pelaku, lanjutnya, adalah menjanjikan bantuan untuk masyarakat. Kemudian, setelah sasarannya percaya, penipu akan meminta korban mengirimkan sejumlah uang ke rekeningnya.
Dalihnya adalah agar bantuan yang dijanjikan bisa secepatnya cair. “Dari kejadian itu memang sudah ada korban, tetapi perlu ada pengecekan dan penelusuran,” ungkapnya.
Menurut Hendri, kasus penipuan lewat pesan Whatsapp ini merupakan yang kedua kalinya. Hanya saja, kali ini ada dua pejabat sekaligus yang namanya dicatut. Yakni Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra dan Sekretaris Daerah Ciamis H Tatang MPd.
Baca Juga:Laki-Laki Berpakaian Seperti Perempuan, Tanda Kiamat Sudah Semakin DekatDPRD Kabupaten Ciamis Kumpulkan Perwakilan SMA/SMK dan KCD XIII Jawa Barat
Saat ini pihaknya berupaya mencegah adanya korban dari penipuan yang mencatut nama pejabat daerah itu. Yakni dengan cara menyampaikannya kepada masyarakat luas melalui media sosial.
Dengan begitu diharapkan masyarakat tidak akan mudah percaya ketika mendapatkan pesan dengan modus serupa.