Selain itu, sambung Ujang, Desa Tanjungpura juga sedang proses membuat Wisata Edukasi Desa. Pada program ini pihaknya memberikan edukasi hidroponik hingga peternakan. Nantinya wisata edukasi ini kerjasama dengan perguruan tinggi dan sekolah. “Kami akan terus mengembangkan potensi desa secara maksimal. Tantangannya yakni mengubah mindset masyarakat untuk mau maju dan sukses bersama. Alhamdulillah sejauh ini masyarakat Tanjungpura kompak sehingga setelah 3 tahun menjadi Desa Berdikari, sudah mulai terlihat hasilnya,” katanya.
Saat ini rata-rata warga Desa Tanjungpura yang telah bergabung dalam program bertani hidroponik mampu menghasilkan pendapatan Rp 2 juta lebih untuk sekali panen per 20 hari sekali, dari sekitar 1.000 pohon selada yang mereka tanam.
“Tentu ada revolusi pendapatan, semoga ke depannya Tanjungpura semakin maju dan bisa jadi percontohan bagi desa lainnya,” harapnya. (na)