Dosen Matematika Unsil Tasikmalaya Lakukan Penguatan SMK Lewat Modul Ajar Software Matematika

Unsil
Dosen Matematika Unsil Tasikmalaya Tim PbM-PPIM yakni Dr Mega Nur Prabawati MPd, Eva Mulyani MPd, Muhamad Zulfikar Mansyur MPd, dan Eko Yulianto MPd bersama guru dalam pelaksanaan pelatihan penyusunan modul ajar berbantuan software matematika di SMKN Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (21/7/2023).
0 Komentar

“Berdasarkan target tersebut, pendampingan ini mencakup memberikan penjelasan dan pelatihan tentang cara membuat dan mengelola modul ajar berbantuan software matematika dan membantu guru dalam merancang modul ajar yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa SMK. Serta mendorong penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan memfasilitasi pengembangan bahan ajar secara kolaboratif antara guru di wilayah Sukaraja,” katanya.

Mengingat tantangan pendidikan vokasi, arahan masa depan guru harus melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Oleh karenanya guru matematika saat ini perlu software-software yang dapat digunakan dalam pembelajaran telah banyak tersedia.

“Kemajuan teknologi informasi memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan manusia termasuk untuk memecahkan masalah pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:KPAID Kabupaten Tasikmalaya Keren, Peringati Hari Anak Nasional Lewat Film Arul, Edukasi Lebih KreatifSMP Swasta Kota Tasikmalaya Kian Terancam, Ini Kata Akademisi

Semua arah dari program ini secara umum adalah untuk menciptakan lulusan SMK yang mampu diserap oleh dunia kerja atau pun mampu berwirausaha secara mandiri.

Selain itu, Tim Dosen Pendidikan Matematika Pengabdian Unsil pun melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama mitra. Itu guna menentukan strategi yang diambil pada saat pelaksanaan program dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.

“Sehingga dalam pelaksanaan memberikan informasi atau edukasi dan kepada guru melalui pelatihan yang dilaksanakan secara terpola dan terstruktur. Itu meliputi pelatihan tentang cara membuat modul ajar dan pelatihan sekaligus praktik membuat modul ajar berbantuan software matematika dengan cara pendekatan klasikal,” katanya.

Karena berdasarkan analisis dan observasi Tim PbM-PPIM Dosen Matematika Unsil situasi kepada beberapa guru Matematika SMKN Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, ternyata diketahui meskipun guru-guru SMK terbiasa menyusun modul ajar. Akan tetapi masih sedikit guru yang terampil membuat modul ajar berbasis software matematika.

Ternyata juga kurangnya keterampilan dalam mengembangkan modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. “Dalam pengembangan modul ajar di guru matematika SMKN Kadipaten ternyata seringkali dianggap sebagai suatu hal yang kurang penting atau diabaikan. Padahal, pengembangan modul ajar yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan siswa dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai hasil yang lebih baik,” ujarnya. (riz)

0 Komentar