”Sehingga, co-firing biomassa dapat menyumbang 12% dari total bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di 2025,” lanjut Darmawan Prasodjo.
Darmawan Prasodjo menerangkan, hingga 2025 mendatang, PLN sudah merancang peta jalan nasional program co-firing.
Maka dari itu, pihaknya terus berupaya supaya target dekarbonisasi sebesar 954 ribu ton CO2 pada 2023 bisa tercapai.
Baca Juga:SDN Rancabendem Kota Tasikmalaya Ajak Orang Tua Siswa Bentuk Karakter Anak Disiplin dan BertakwaSDN Sukalaksana Kota Tasikmalaya Ajak Siswa Baru Jalan-Jalan Kenali Lingkungan Sekolah
”PLN terus berkomitmen mendukung upaya dekarbonisasi di Indonesia salah satunya dengan penerapan co-firing biomassa,” tutur Darmawan Prasodjo.
”Per semester 1 2023, PLN berhasil menurunkan sebanyak 429.470 ton emisi CO2, dan ini akan terus kita lanjutkan guna mencapai target jangka panjang pada 2060 Indonesia bebas emisi atau lebih cepat,” tambah Darmawan Prasodjo.
Selain itu, PLN juga sedang menjalankan berbagai terobosan baru untuk memastikan rantai pasok sumber biomassa ke pembangkit berjalan baik.
Seperti pengiriman dilaksanakan lewat jalur laut memanfaatkan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, serta bekerja sama dengan pemerintah dan juga stakeholder dalam penyediaan biomassa.
”Jadi PLN bukan semata-mata menerapkan teknologi ini untuk mengurangi emisi saja,” papar Darmawan Prasodjo.
”PLN sadar ada unsur ekonomi sirkular yang bisa membentuk ekosistem energi kerakyatan, di mana listrik ini dihasilkan dari kontribusi rakyat dan dinikmati kembali oleh rakyat,” ungkap Darmawan Prasodjo. (*)