“Mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut, mencintai budaya kita dan situs budaya kita juga terjaga. Serta terjadi silaturahmi antara sesama pejabat lintas agama,” ujarnya.
“Kemudian juga kegiatan-kegiatan tradisional yang dulu sudah terlupakan mulai muncul lagi. Daripada anak kita terjebak oleh permainan gadget yang kemudian merusak syaraf mata. Kita bermain dengan permainan tradisional,” kata H Nana. (*)