Ia menduga, masuknya babi hutan, monyet dan lutung ke wilayah pemukiman warga itu merupakan efek dari penebangan hutan di sekitar dusun.
Sehingga sumber makanan bagi hewan-hewan liar di dalam hutan berkurang. “Kan hutan jati sekarang ditebang semuanya,” ungkapnya.
Sejauh ini ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan warga setempat untuk menangani hewan liar tersebut agar tak lagi masuk ke pemukiman.
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Pastikan Anak Stunting Mendapat Gizi LayakLanud Wiriadinata Serahkan Monumen Pesawat Latih ke Pemkot Tasikmalaya, Bukti Sejarah Dirgantara
Masyarakat berjaga dan ronda untuk mencegah terjadinya gangguan oleh hewan-hewan tersebut, terutama agar tidak membahayakan bagi anak-anak.
“Untuk sementara ini masyarakat melakukan ronda terus untuk menghalau babi hutan masuk (ke pemukiman) karena ditakutkan membahayakan kepada anak-anak,” tuturnya.
Nuryanto warga setempat menambahkan bahwa sebulan ini ia dan warga lain selalu siaga. Mengantisipasi asuknya babi hutan dan lutung atau pun monyet ke daerah pemukiman warga.
Tidak tidak merusak tanaman dan kebun, namun warga tetap khawatir kehadiran hewan liar itu dapat membahayakan keselamatan.
“Makanya kita sekarang bahu membahu mengatasinya untuk mengusir atau menangkap babi hutan agar tidak ada lagi yang masuk kepemukiman,” singkatnya. (isr)