Selain itu ia pun menyoroti PKL di kawasan jogging track Dadaha. Setelah sempat tertib, kini mulai menjamur lagi PKL-PKL liar yang mangkal di tempat yang tidak semestinya.
“Di Dadaha itu sudah ada tempat penampungan PKL, tapi tempat tersebut belum dioptimalkan,” ujarnya. Justru PKL Dadaha mengisi tengah-tengah area parkiran mobil, bahkan sekarang mereka jadi PKL permanen di bawah pohon.
“Di situ banyak PKL yang sifatnya permanen sehingga merusak estetika taman Dadaha,” ujarnya.
Baca Juga:Dosen Unsil Tasikmalaya Pengabdian kepada Masyarakat, Ajarkan Optimalkan Ketahanan Pangan Lewat HydroponicGuru dan Siswa SMAN 2 Tasikmalaya Berprestasi
Ia berharap hal itu jadi sorotan pemerintah. Selain itu mendorong pemberdayaan PKL lewat media atau tempat yang disediakan pemerintah agar lebih dimaksimalkan. Dibuat semenarik mungkin agar pedagang terarah ke sana. “Saat ini tempat penampungan PKL Dadaha terlihat kumuh, hanya dijadikan tempat penyimpanan umum, bukan jadi tempat usaha,” katanya. (na)