“Dengan begitu, orang tua adanya sisi kesepakatan agar memiliki arah komitmen bersama,” tambahnya.
Mengingat, dalam pendidikan ini harus utuh, tidak bisa hanya setengah-setengah. Sebab aslinya yang wajib mendidik adalah orang tua. “Oleh karenanya perlu ijab kabul orang tua menyerahkan kepada sekolah. Itu hakekat pendidikan yang sangat mendasar,” ujarnya.
Kepala SMKN 1 Tasikmalaya Dr H Wawan SPd MM menyampaikan, SMKN 1 Tasikmalaya dalam pembukaan MPLS melibatkan orang tua ini untuk supaya mengenalkan program-program sekolah. Artinya tanggung jawab pendidikan tidak hanya sekolah, juga orang pun harus ikut.
Baca Juga:PT Budiarti Group dan BPRS Al Madinah Tasikmalaya Jalin Kerja Sama, Permudah Masyarakat Memiliki Rumah KomersilUnsil Tasikmalaya Bantu Tekan Kasus Stunting, Beri Penyuluhan Pencegahan dan Penanganan pada Ibu-ibu
“Dalam serah terima ini, orang tua betul-betul memahami sehingga menyadari tanggapan jawab di sekolah saat jam pelajaran dengan orang tua di luar pembalajaran. Sehingga bisa saling sinkronisasi pembelajaran di dalam dan pengawasan di luar,” katanya.
Kemudian, tidak hanya pada pembukaan MPLS saja, kelanjutan pun akan mengahdirkan orang tua ke sekolah. Misalnya saja ketika ada program-program baru.
Untuk koordinasi dengan orang tua rutin diadakan oleh sekolah dengan secara sewaktu-waktu. Atau minimal orang tua hadir ke sekolah dengan jadwal 3-6 bulan sekali.
Selain itu, dalam MPLS ini diikuti 720 siswa baru dari 7 program keahlian di SMKN 1 Tasikmalaya. Itu dari pendaftar mencapai 1.600 siswa.
“Bagi yang diterima di sini siswa diberikan angket untuk memilih kelas untuk pemetaan lulusan. Misalnya lulus SMK bekerja, wirausaha, dan melanjutkan, tentunya sesuai keinginan dan kemampuan pilihan itu,” katanya. (riz/dik)