Guru SMAN 2 Tasikmalaya Kamila Sari SPd menjelaskan ikut sayembara penulisan cerita anak berbahasa daerah untuk bahan penerjemahan tahun 2023 oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat. Karena kekhawatirannya bahan literasi untuk anak usia 7-9 tahun kurang.
“Karena perlu bahan literasi untuk anak mengangkat unsur budaya Sunda. Saya mengikuti sayembara penulisan cerita anak berbahasa daerah pada Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Untuk itu, dia pun membuat naskah cerita anak sesuai dengan strategi belajar science, technology, engineering and mathematics (STEM). Tentunya dengan dikolaborasikan seni yang terinspirasi ke sekolah pernah mengadakan melukis payung geulis.
Baca Juga:Keren, 17 Siswa SMKN 1 Tasikmalaya Bekerja di JepangPT Manunggal Perkasa Gelar Grand Baking Demo, Tingkatkan Daya Saing UMKM Makanan di Tasikmalaya
“Sehingga saya membuat dalam sayembara cerita anak berjudul Payung Geulis Mia. Dengan mengangkat sentra Payung Geulis di Panyingkiran,” katanya.
Hasilnya mampu masuk 100 naskah terbaik, sehingga menjadi pemenang sayembara penulisan cerita anak berbahasa daerah untuk bahan penerjemahan tahun 2023. Ke depannya bisa dicetak untuk referensi cerita anak.
“Sehingga memberikan bacaan berkualitas dan mengangkat budaya lokal yang dikolaborasikan dengan STEAM,” ujarnya. (riz)