Lebih lanjut, saat ini di SMAN 2 Tasikmalaya, mengikuti lomba FLS2N tingkat Kota Tasikmalaya dengan mata lomba komik digital. Dengan bermodalkan handphone berhasil menjadi juara tingkat Kota Tasikmalaya
“Sebenarnya baru pertama kali membuat komik digital di tingkat Kota Tasikmalaya. Mungkin sudah memiliki dasar karakter yang kuat, sehingga saat belajar komik digital lebih cepat beradaptasinya,” ujarnya.
Waktu saat masuk FLS2N tingkat Provinsi Jawa Barat pun sama, berhasil memukau juri. Karena dengan karakter komik berbeda dengan 27 Kota/Kabupaten se- Jawa Barat. “Ada cerita menarik saat di provinsi, juri berkesan hasil komik digital tersebut pakai handphone. Sehingga bisa dapat juara 1,” katanya.
Baca Juga:Keren, 17 Siswa SMKN 1 Tasikmalaya Bekerja di JepangPT Manunggal Perkasa Gelar Grand Baking Demo, Tingkatkan Daya Saing UMKM Makanan di Tasikmalaya
Untuk saat ini, dia sedang menunggu hasil penjaringan tahap semi final FLS2N tingkat nasional. Sebab bakal akan dipilih 10 besar untuk hadir di Jambi pada Agustus ini.
“Targetnya bisa masuk 10 besar dulu untuk bisa membuka kunci juara 1 lomba komik digital tingkat nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia pun berkeinginan menjadi illustrator. Walaupun saat ini ada tantangan Kecerdasan Buatan (AI). Oleh karenanya untuk inspirasi untuk membuat gambar animasi dengan main game dan menonton animasi.
Siswa SMAN 2 Tasikmalaya Livia Syafiq Amiena mengaku berhasil mengikuti Jumbara Nasional IX di Lampung Selatan, hasil dari seleksi tingkat Kota Tasikmalaya.
“Perjuangan saya waktu seleksi mengikuti mulai dari wawancara, tes bakat, membuat media pembelajaran, presentasi tentang siaga bencana. Itu berhasil membawanya mengikuti Jumbara Nasional IX di Lampung Selatan,” kata perempuan kelahiran Tasikmalaya, 3 Oktober 2005.
Saat mengikuti Jumbara tersebut, kebetulan di bagian Youth Station di kegiatan traveling kepalangmerahan.
“Saya masuk di peserta PMR Wira. Sehingga tugasnya untuk memberikan edukasi dan mengajak seputar materi donor darah,” ujarnya pernah bersekolah di SD Al Azhar 33 Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Guru di Kota Tasikmalaya Dilatih Implementasi Kurikulum Merdeka, Seperti Apa Pembelajaran Diferensiasi? Berikut PenjelasannyaUniversitas Mayasari Bakti dan Politeknik LP3I Tasikmalaya Ajak Milenial Eksplor Bisnis Pakai Teknologi
Semua itu bisa terwujud karena tertarik palang merah remaja (PMR) dari SMP. Kemudian, memiliki cita-cita mau jadi dokter. “Karena PMR ini bisa belajar medis dasar dalam pertolongan pertama. Kemudian juga membentuk mental ataupun peduli sesama,” katanya sebagai alumnus SMPN 1 Tasikmalaya.